SAMARINDA KOTA. Perbedaan regulasi usia minimal, membuat futsal Kaltim harus menyeleksi kembali sejak awal pemain yang akan memperkuat tim pra PON. Di mana pada saat porprov lalu, pemain yang dipakai adalah kelahiran minimal 1 Januari 2023. Sementara untuk pra PON yang digunakan adalah 2025.
Sebagai seleksi tahap pertama, Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) menyerahkan pelaksanaannya kepada pengurus di masing-masing kabupaten/kota. Penjelasan ini disampaikan oleh Sekretaris Asosiasi Futsal Kota (Afkot) Samarinda Yuliwan Saputra, mengenai kesiapan untuk pelaksanaan seleksi tahap I area Samarinda.
“Ini kami benar-benar mulai dari nol. Karena pemain eks porprov lalu, sudah tidak bisa digunakan berdasarkan regulasi untuk batas usia di pra PON,” ucap pria yang karib disapa Putra tersebut. Tentu aturan ini menjadi PR tersendiri. Seperti diakui Putra, untuk pemain kelahiran 2005, dari segi teknik belum matang. Terlebih, bank data pemain yang dimiliki afkot, dari seleksi untuk porprov lalu akhirnya tidak bisa dijadikan acuan.
“Tapi ada beberapa nama yang sempat kami pantau di turnamen Abee Cell Student League beberapa waktu lalu. Semoga mereka ini bisa ikut di seleksi nanti,” harap Putra. Pelaksanaan seleksi tahap I area Samarinda sendiri, rencananya akan digelar 6-8 April nanti. Dilaksanakan dengan sistem terbuka, seleksi ini dikhususkan untuk kategori putra.
“Tempatnya di Lapangan Futsal C’MOM, Ruko Citown Jalan DI Panjaitan Samarinda,” tutup Putra. (rz/upi)