SIMPANG TIGA. Sudah menjadi pemandangan biasa setelah kebakaran melanda suatu permukiman, pemulung atau pencari barang bekas “menyerbu” untuk mencari sisa puing kebakaran yang masih bisa dijual. Seperti halnya yang terjadi di lokasi kebakaran Jalan Cipto Mangunkusumo, RT 9 dan 10, Kelurahan Simpang Tiga, Jumat (31/3).
Sudah dua hari pasca kebakaran Rabu (29/3) lalu. Puluhan pengais barang bekas berdatangan ke lokasi kebakaran yang menghanguskan 17 bangunan rumah, toko dan bangsalan di kawasan tersebut. Pemulung yang datang dengan membawa gerobak bahkan pikap, tampak sibuk mengumpulkan atap seng bekas, kawat dan barang-barang lainnya yang masih layak dijual.
Kondisi itupun menjadi perhatian Kelurahan Simpang Tiga dan Kecamatan Loa Janan Ilir (LOJI), yang meminta para pemulung sebaiknya meminta izin terlebih dahulu kepada pemilik bangunan.
“Kami ada memantau kegiatan pemulung di sana (lokasi kebakaran). Memang dari awal kami meminta kelurahan untuk memantau, karena jangan sampai menjadi masalah,” kata Camat LOJI, Syahrudin Salman. Imbauan itu dikatakan Syahrudin, dimaksudkan untuk menghindari keributan dengan pemilik bangunan yang merasa masih memerlukan barang-barang yang terbakar itu.
“Alhamdulillah diantara bangunan yang terbakar itu ada pemilik yang membuat spanduk dan menutup akses ke area bangunannya yang terbakar agar tidak dimasuki pemulung,” pungkasnya.(oke/beb)