SAMARINDA KOTA. Riak-riak penyelenggaraan pemilu serentak tahun 2024 sudah mulai terasa. Selain memilih presiden dan wakil presiden, masyarakat juga harus memilih para wakilnya dalam pemilihan legislatif. Termasuk 45 anggota DPRD Kota Samarinda yang duduk saat ini, dipastikan ada beberapa wajah baru yang bakal mengisi gedung di Basuki Rahmat.
Beberapa di antaranya ada yang memilih untuk tetap menjadi bakal calon legislatif (bacaleg) di daerah pemilihan (dapil) yang sama, ada juga yang memilih bergelut di dapil lain. Bahkan ada yang justru pindah kabupaten/kota. Salah satu yang diketahui saat ini tengah memilih berjuang di daerah lain adalah Laila Fatihah. Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengakui dirinya akan mencoba peruntungan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), yang sebenarnya menjadi kampung halamannya sejak lama.
“Saya terpanggil untuk menjadi wakil di kampung saya berasal. Karena ibu saya asli Tenggarong dan bapak Kota Bangun,” ujar Laila di ruang kerjanya, Rabu (24/5). Ia juga mengakui keluarga besarnya juga banyak bermukim di Loa Kulu, Kukar. Sehingga momen pileg tahun depan, menjadi waktu yang tepat untuk dirinya bisa beralih membawa suara masyarakat di dapil V Kukar yang terdiri dari Loa Janan, Loa Kulu dan Samboja Barat.
“Saya sudah 10 tahun berada di sini (Kota Samarinda). Maka harapannya nanti bakal ada regenerasi lagi dengan caleg yang baru,” terang Laila. Ia mengakui sebagai politikus yang sudah menjabat dua periode di Basuki Rahmat, memang banyak masukan dari masyarakt yang belum sempat terselesaikan. Namun selama ini juga sudah banyak aspirasi yang ia serap, melalui pokok pikiran (pokir) dalam setiap reses.
“Saya juga bukan dewa, mungkin saya juga ada kekurangan dan keterbatasan. Sekarang izinkan saya juga berjuang di tempat lain,” terangnya. Meski terbilang baru di wilayah Kukar, namun Laila mengaku setiap politikus sudah memiliki risiko dan tantangan. Sehingga ia pun tak ingin gentar, sekalipun harus lebih bekerja ekstra dalam merebut hati masyarakat.
“Alhamdulillah saya sekarang sudah ketemu dengan beberapa warga, insya Allah semoga lancar sampai di tahun 2024,” tuturnya. Beda halnya rekan sejawatnya Novi Marinda Putri yang memilih tetap berjuang di dapil Sungai Kunjang. Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga telah terpilih selama dua periode di dapil yang sama. Di tahun 2024 mendatang, ia memastikan tetap akan memperjuangan keinginan masyarakat di dapilnya. Terutama untuk urusan peningkatan SDM dan infrastruktur.
“Karena sampai saat ini masih banyak masalah yang belum terselesaikan, makanya saya akan tetap berjuang di dapil yang sama,” tuturnya. Meski memang tantangannya memang berbeda lantaran banyak pesaing baru, khususnya dari kalangan milenial. Namun hal itu tak membuat dirinya gentar untuk memantapkan hati maju di tahun 2024.
“Ya tinggal dari kitanya lagi yang harus berkreasi dan inovasi untuk maju bertarung di tahun depan,” tuturnya. Sama halnya dengan yang diungkapkan oleh dr. Sri Puji Astuti yang kini menjadi Ketua Komisi IV DPRD Samarinda. Sebagai perwakilan Dapil Samarinda Ulu ia mengakui bahwa memang masih banyak permasalahan yang belum sempat terselesaikan saat ini. Terutama dalam urusan kesejahteraan masyarakat. Sehingga ia pun telah memantapkan hati untuk tetap maju dalam pileg tahun depan di dapil yang sama.
“Termasuk dalam keterwakilan perempuan juga sebenarnya masih kurang, makanya saya akan tetap maju di dapil saya saat ini,” pungkasnya. Sementara itu dua srikandi lainnya di DPRD Samarinda, Shania Rizky Amalia dari Demokrat tetap bertarung di dapil Samarinda V meliputi Samarinda Utara dan Sungai Pinang. Satu srikandi lainnya di Basuki Rahmat adalah Damayanti yang berasal dari PKB.
Pada 2019 lalu, Damayanti bertarung di dapil Samarinda IV (Samarinda Ulu). Namun pada pemilu tahun depan, istri dari Ketua PKB Kaltim Syarifuddin ini disebut akan berebut suara di Kota Balikpapan untuk DPRD Kaltim. Kendati begitu belum ada konfirmasi langsung dari Damayanti mengenai hal tersebut. (hun/nha)