TERTARIK dengan progres perkembangan Laboratorium Kesehatan (Labkes) Kota Samarinda yang sejak setahun lalu berdiri sendiri alias BLU, Labkes Kabupaten Sleman, Provinsi Jawa Tengah (Jateng), berkunjung dengan maksud melakukan studi tiru. Kunjungan tersebut diterima oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, dr Ismed Kusasih.
Tentu saja kunjungan tersebut mendapat diapresiasi, karena bisa berbagi pengalaman dan menjalin silaturahmi. Rombongan Labkes Sleman pun begitu antusiasme bertukar pendapat, sharing dan mengunjungi setiap layanan yang ada di Labkes Samarinda. Yang membuat mereka sangat tertarik adakah pendapatan yang mampu diraih Labkes Samarinda dalam dua tahun kemarin mencapai hingga Rp 4 miliar.
Hal itu tentu sangat jomplang dengan capaian mereka di sana yang sudah berdiri sendiri selama kurang lebih 10 tahun, namun dengan hasil yang sama. Bahkan dengan tenaga Aparatur Sipil Negara (ASN) mereka yang lebih banyak dari Labkes Samarinda.
“UPTD Labkes Sleman dulu adalah bagian dari Dinas Kesehatan. Dan kami selalu mengkaji bagaimana agar UPT ini bisa berdiri sendiri. Kami tertarik datang kemari karena Labkes Samarinda baru berdiri 2 tahun, pendapatannya sudah Rp 4 miliar. Sementara kami yang sudah 10 tahun, kami baru dapat Rp 4 miliar. ” tutur salah satu perwakilan Labkes Sleman.
Diharapkan dengan kunjungan itu bisa membawa hal-hal yang kemudian bisa diterapkan di Labkes Sleman. Kepala UPT Labkes Samarinda, Kamil menjelaskan, Labkes Samarinda berdiri tahun 2020 dengan SK Kepala Dinas Kesehatan dengan nama Unit Kerja Laboratorium Berpotensi Wabah, kemudian 2021 dibuat Perwali tentang perubahan struktur menjadi Labkes, dan 2022 sudah BLUD.
Dengan status tersebut, tentu Labkes Samarinda harus bisa mencari pendapatan sendiri dengan berbagai layanan yang ada. Karena hingga kini Labkes Samarinda hanya diisi 6 tenaga ASN, sisanya 5 orang PTTB, 2 orang PTTH, serta 20 orang adalah tenaga BLUD.
“Peran Dinas Kesehatan lah di sini yang turut membantu kami. Dan pastinya ini tidak mematikan lab swasta, karena lab ini kita pada warga yang tidak bisa diperiksa pada fasilitas kesehatan tingkat pertama,” jelas Kamil. Untuk diketahui, UPT Labkes Samarinda buku mulai 7.30 Wita hingga pukul 22.00 Wita. Layanan yang ada berupa laboratorium klinik untuk pemeriksaan Hematologi, kimia darah, Mikrobiologi, Biomolekuler, dan Imunologi.
Juga ada lab lingkungan untuk pengecekan Mikrobiologi dan kimia. Sementara layanan medical check-up di dalamnya ada pemeriksaan fisik, Audiometri, Spirometri, Radiologi dan SKG/rekam jantung. Total pemeriksaan tahun 2022 dari Agustus-Desember sebanyak 1.996 pasien. (lin/rin)