AIR PUTIH. Memanfaatkan momen hujan deras dan menyangka anggota Satpol PP Kecamatan Samarinda Ulu lengah, tiga orang pengelap kaca yang selama ini kerap dikeluhkan serta meresahkan pengendara nekat menjalankan aksi mereka saat hujan deras, Rabu (7/6) sekitar pukul 16.00 Wita.
Namun di luar dugaan, sejumlah anggota Satpol PP yang sedang memantau aktivitas pengelap kaca tiba-tiba berhamburan berlarian begitu turun dari mobil patroli di sekitar simpang Air Putih. Pengelap kaca yang tak menyangka akan dirazia pun kocar-kacir menyelamat diri.
Dua orang di antaranya bahkan nekat melompat ke sebuah mobil pickup yang sedang jalan, agar bisa kabur. Apesnya seorang pengelap kaca mengaku berinisial EG tak berkutik. Dia keburu diamankan.
“Kami selama ini dibuat “kucing-kucingan”. Kalau tahu ada kami, mereka (pengelap kaca dan sejumlah anjal serta pengemis, Red) sembunyi. Makanya hari ini (kemarin, Red) biar hujan deras kami tetap patroli dan memang ada laporan, bahwa ada aktivitas pengelap kaca di sekitar Jalan Pangeran Suryanata, simpang Air Putih,” ujar Wakanit Satpol PP Samarinda Ulu, M Alwi Idris kepada media ini.
Saat ditanya petugas, tak satupun ada identitas diri yang dibawa EG. Belakangan EG mengaku berasal dari luar daerah dan tak punya tempat tinggal tetap, hidup dari hasil mengelap kaca di sejumlah simpangan di Kota Tepian.
“Kalau pendapatan tak menentu. Kadang bisa sampai Rp 100 ribu sehari,” tutur EG di depan petugas yang mengamankannya. Selanjutnya untuk proses lebih lanjut, EG diserahkan ke markas Satpol PP Kota Samarinda. Kasatpol PP Samarinda, M Darham melalui Kasi Ops, Beny Hendarwan yang dikonfirmasi mengungkapkan, bahwa pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap EG.
“Kan sebenarnya pengelap kaca ini berulang kali diamankan. Kami kerap menerima keluhan masyarakat pengguna jalan, karena kadang aktivitas mereka ini menganggu pengendara. Ditakutkan tertabrak dan khawatir jika tak diberi uang melakukan hal-hal tak diinginkan,” kata Beny.
“Untuk pengelap kaca yang diamankan, setelah kami lakukan pemeriksaan dan pembinaan kemungkinan seperti biasa, akan kami koordinasikan dan serahkan ke Dinas Sosial Samarinda. Apalagi untuk yang diamankan hari ini, tak bisa menunjukan kelengkapan identitas diri. Mengakunya warga pendatang dari luar daerah,” kata Beny lagi. (rin/beb)