SIDODADI. Pasca dirawat di RSUD AW Sjahranie. Kondisi kesehatan Balita 3 tahun -sebut saja Ogah, yang menjadi korban dicekoki narkoba berangsur stabil. Kondisi kesehatan Ogah itu secara resmi disampaikan Humas RSUD AW Sjahranie, dr Arsiya Andhina, Jumat (9/6). Berdasarkan hasil pemeriksaan dan tes laboratorium, zat yang terkandung pada darah Ogah, memang merupakan zat methamphetamine yakni salah satu zat kimia yang terkandung dalam narkoba.
“Untuk kondisi pasien (Ogah, Red) saat ini sudah membaik. Pasien sudah mau makan. Tetapi tetap akan diobservasi keadaannya beberapa hari ke depan,” jelas dokter umum yang biasa disapa dr Sisi. Dijelaskan dr Sisi, observasi mengenai perkembangan kesehatan Ogah dilakukan selama 3 sampai 4 hari ke depan.
“Paling lama itu satu minggu, baru benar-benar bisa bersih dari zatnya, (Metamphetamin, Red)” terangnya. Namun untuk kandungan methamphetamine yang ada di rambut diakui dr Sisi memerlukan waktu yang cukup lama. “Bisa sampai dua minggu. Jadi kami lihat kondisi pasien ini ke depannya,” tegasnya. Disinggung apakah mungkin kandungan narkoba dalam darah yang diidap Ogah, karena meminum air bekas sabu. Secara tegas dr Sisi mengatakan, hal tersebut tentu bisa.
“Tetapi, kita tidak tahu berapa banyak pasien meminum air itu,” tutupnya. Sementara itu, Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim yang mendampingi ibu kandung Ogah dalam pelaporan di kepolisian, menunjuk dua penasihat hukum untuk mengawal kasus tersebut.
“Hari ini (Jumat, Red) ibu balita kami bawa kembali ke Polresta Samarinda untuk membuat pengaduan secara resmi agar kasus ini benar-benar bisa diproses,” kata Ketua TRC PPA Kaltim, Rina Zainun. Rina mengatakan, kasus ini sebelumnya sudah diadukan secara lisan ke pihak kepolisian. Namun pihak TRC PPA tetap meminta adanya pelaporan resmi agar penyelesaian kasus bisa lebih maksimal.
“Kami disini hanya mendampingi dan mengawal sesuai permintaan ibu korban. Apalagi kasus ini menyangkut keselamatan dan masa depan seorang anak,” ujarnya. Diberitakan sebelumnya, sejak Selasa (6/6) lalu, Ogah tak kunjung tidur dua malam tiga hari, yang diduga akibat dicekoki air bekas narkoba oleh tetangganya. Kecurigaan itu terbukti setelah Ogah dibawa ke RSJD Atma Husada untuk dilakukan tes urine, setelah TRC PPA Kaltim membaca curhatan ibu kandung Ogah yang diunggah di media sosial (Medsos). (oke/beb)