SAMARINDA KOTA. Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kaltim telah resmi menunjuk David Koswara sebagai pelatih yang akan menangani atlet menuju kualifikasi PON. Harapan besar disampirkan ke pelatih yang baru sekitar dua minggu menangani petinju-petinju yang telah lolos dalam seleksi awal skuad pra PON.
Rabu (21/6) kemarin, 18 atlet yang tengah menjalani pemusatan latihan Pertina, mengikuti tahapan tes fisik yang diawasi KONI Kaltim. Di mana menurut pengamatan dari pelatih, secara umum kondisi fisik atlet-atletnga cukup bagus.
“Dari pengamatan saya, kondisi fisik mereka cukup bagus, ada di kisaran 85 persen,” ucap David. Gelaran kualifikasi PON untuk cabor tinju rencananya akan dilakukan dalam dua tahapan. Yang pertama akan berlangsung di Makassar, Sulawesi Selatan pada 20 Juli nanti.
Kemudian untuk tahap kedua digelar di Nusa Tenggara Timur (NTT). Tentu dengan jadwal yang ada, David mengakui ini menjadi tantangan tersendiri bagi ia pribadi. Meski begitu, secara umum ia menilai, petinju-petinju yang ditanganinya merupakan atlet-atlet berpengalaman.
“Jadi program saya lebih pada membenahi fisi dan mematangkan konsep bertandingnya saja,” jelasnya. Namun, di luar hal teknis, hal terpenting yang dilakukannya adalah melakukan pendekatan psikologis secara personal. Hal ini dilakukannya, untuk memberikan dukungan serta mengetahui apa motivasi dan visi misi atlet di pra PON nanti.
Menyadari penentuan siapa yang akan mewakili Kaltim berdasarkan hasil tes fisik, David berestimasi 70 persen atletnya bisa di-approve dan dinyatakan layak berdasarkan standar KONI Kaltim. Untuk target sendiri, meski belum ada obrolan lebih jauh dengan Pertina Kaltim, namun ia berharap minimal bisa membawa delapan petinju yang akan bertarung di babak pra PON nanti.
“Target pribadi saya sih itu bisa meloloskan minimal delapan yang masuk zona medali,” ujarnya. Ada satu hal penting yang selalu ditekankannya ke semua atlet, bahwa keberhasilan bukan semata ditentukan dari lama atau tidaknya masa persiapan.
David mengaku, selalu memberikan motivasi dan mengangkat kepercayaan diri anak asuhnya. Bahwa durasi latihan yang memakan waktu 1,5 hingga 2 jam setiap harinya, akan ditentukan 9 menit di atas ring. Sehingga bagaimana para atlet mampu memaksimalkan hasil latihannya selama ini.
“Saya selalu tekankan, dengan persiapan satu minggu pun kita bisa, semua itu berawal dari sini,” tutupnya sembari menunjuk dadanya. (rz/upi)