SAMARINDA KOTA. Dalam rangka mendorong UMKM Go Ekspor dan Go Global, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim meluncurkan program Export Kaltimpreneurs Tahun 2023 secara hybrid pada Selasa (4/7) kemarin.
Program Export Kaltimpreneurs merupakan program edukasi, pelatihan, dan pendampingan secara komprehensif kepada UMKM yang memiliki potensi ekspor di Kaltim untuk dapat meningkatkan kapasitas, kualitas dan kuantitas UMKM dalam melaksanakan ekspor.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Hendik Sudaryanto menyampaikan upaya-upaya pengembangan UMKM yang dilakukan Bank Indonesia melalui 3 pilar, yaitu penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas, dan pembiayaan.
“Program Export Kaltimpreneur merupakan bentuk kontribusi nyata Bank Indonesia dalam penguatan kapasitas dan kelembagaan UMKM di Benua Etam, serta mempersiapkan dan mendorong UMKM memasuki pasar global, ” ucapnya pada awak media.
BI menyebutkan kinerja ekspor Kalimantan Timur masih didominasi oleh produk primer sebesar 93,0 persen atau senilai USD 31 miliar, dengan komoditas unggulan batu bara, CPO dan turunannya serta bungkil/pakan ternak.
“Salah satu upaya strategi peningkatan ekspor adalah transformasi struktur ekspor dengan fokus pada ekspor nonmigas bernilai tambah dan jasa melalui kebijakan hilirisasi dan industrialisasi, ” bebernya. Selain itu, BI membeberkan prosedur dan peraturan ekspor mengingat pentingnya pemahaman pelaku usaha tentang tata cara ekspor barang.
Pihaknya juga menjelaskan salah satu peluang ekspor yaitu di India khususnya di Kota Chennai yang menjadi pusat bisnis terbesar yang berada di India Selatan sehingga memiliki potensi yang besar untuk menjadi tujuan ekspor.
BI Kaltim juga membeberkan, jika ingin melakukan ekspor bisa mengikuti pendaftaran program Export Kaltimpreneurs tahun 2023 dimulai pada 5 sampai 15 Juli 2023 melalui link: https://bit.ly/RegEKP2023. Setelah melakukan pendaftaran, UMKM akan dilakukan seleksi administrasi serta seleksi verifikasi pada 26 sampai 28 Juli.
“Setelah dinyatakan lolos para UMKM dapat mengikuti kelas persiapan ekspor pada Bulan Agustus dan Oktober 2023, serta memperoleh pendampingan untuk go export hingga Bulan November 2023,” katanya. (mrf/nha)