TENGGARONG. Pencarian tiga korban menghilang yang tersedot ke bawah tongkang di dua Tempat Kejadian Perkara (TKP) wilayah perairan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), membuahkan hasil, Kamis (6/7). Tim SAR gabungan yang memecah konsentrasi pencarian, akhirnya berhasil menemukan dua korban yang hilang tenggelam di Desa Separi, Kecamatan Tenggarong Seberang, dan di area jetty batu bara milik CV Nirmala 99 di Jalan Budiono, RT 7, Sangasanga, Kukar.
Tim pertama yakni Satpolairud Polres Kukar dan Basarnas Kaltimtara serta relawan, berhasil menemukan satu dari dua korban tenggelam di Sangasanga, yakni Nurdin (65), yang merupakan warga sekitar TKP. Sedangkan korban lainnya yakni Anwar (40), masih dalam proses pencarian lanjutan oleh Tim SAR gabungan. Jasad Nurdin ditemukan pada pukul 06.57 Wita.
Sementara itu sekitar 1 jam setelah ditemukannya jasad Nurdin, Tim SAR gabungan yang melakukan penyisiran di Separi, berhasil menemukan jasad Andre Febriman (35). Andre seorang Anak Buah Kapal (ABK) Tugboat (TB) Prima 2087 pada pukul 08.50 Wita.
Kedua jenazah korban tersedot tongkang yang telah ditemukan itupun dibawa ke dua tempat berbeda. Nurdin, langsung dibawa pulang keluarganya sedangkan Andre, dibawa ke kamar jenazah RSUD HM Parikesit. Kapolres Kukar, AKBP Hari Rosena, melalui Kasat Polairud, AKP M Puspita Rachmawan menjelaskan, Nurdin mengapung dengan posisi terlungkup.
“Ditemukan di hari kedua dengan jarak 300 meter dari titik menghilang (jetty CV Nirmala 99),” terang Rachmawan. Sementara itu lanjut Rachmawan, jasad Andre ditemukan tiga hari sejak terjadinya insiden laka air pada Selasa (4/7) lalu.
“Ditemukan tidak jauh dari titik dilaporkan menghilang dengan kondisi jasad yang sudah mengalami pembengkakan,” pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, dalam dua hari Selasa (4/7) lalu dan Rabu (5/7) lalu, peristiwa hilangnya penumpang perahu jenis ketinting terjadi di dua tempat berbeda. Dalam peristiwa itu 3 orang dilaporkan menghilang, karena perahu yang mereka tumpangi sama-sama karam lalu tersedot ke kolong tongkang yang sedang tambat. (oke/nha)