UNIVERSITAS Mulawarman (Unmul) menjadi tuan rumah Simulasi Diplomatik para delegasi Organization Islamic Cooperation – Cultural Activity (OIC-CA). Tercatat, ada 35 delegasi pemuda dari negara Islam di dunia yang bergabung secara khusus untuk mengikuti konferensi sidang model OIC-CA di Ruang Aula Lantai 4 Rektorat Jalan Kuaro, Samarinda Ulu Senin (10/7).
Kegiatan ini sudah berlangsung dari 7 Juli hingga 14 Juli mendatang dan dibuka Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo di Pendopo Odah Etam Samarinda. Adapun isu tema atau topik yang menjadi bahasan para pemuda Islam lintas negara tersebut adalah Reviewing The OIC Youth Strategi Prioritas Areas From The Cultural Standpoint.
Rektor Unmul Dr Ir H Abdunnur M.Si mengatakan, sidang ini untuk delegasi pemuda dari negara yang tergabung dalam Organization of Islamic Cooperation (OIC) atau dikenal juga dengan sebutan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi generasi muda.
“Proses peningkatan knowledge dan skill bagi para mahasiswa didapatkan dalam kesempatan ini karena mampu berinteraksi dengan delegasi pemuda dari puluhan negara. Khususnya bagi mahasiswa Unmul yang terlibat dan para pemuda anggota delegasi OIC pada umumnya. Simulasi sidang ini dilakukan pada acara resmi kegiatan internasional khususnya yang dilakukan negara-negara Islam di dunia,” jelas Abdunnur.
Keterlibatan para mahasiswa sambung Rektor, disesuaikan dengan jumlah delegasi dari Negara OIC. Dengan demikian, 56 mahasiswa Unmul telah diseleksi dan lulus kualifikasi sesuai dengan syarat yang ditentukan, salah satunya kemampuan berbahasa Inggris, pengetahuan local wisdom, local culture dan mengetahui kekhasan Provinsi Kaltim maupun Kota Samarinda yang dimiliki.
“Mahasiswa Unmul juga memiliki kesempatan best experience menjadi pendamping atau Liasion Officer dimana mereka akan mendampingi semua para pemuda dari negara-negara OIC atau OKI yang secara khusus berada di Kaltim dan Unmul. Dan ini tentunya memberikan nilai positif sendiri bagi mahasiswa yang terlibat. Karena akan menambah add value bagi lulusan kita semua melalui sertifikat yang diterima dari event ini, yang nantinya dapat dijadikan sertifikat pendamping ijazah,” sebutnya.
Aktivitas akademik ini pun tambah Rektor, menjadi sebuah input dalam kegiatan terkait international student program demi menunjang program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Harapannya, mereka bisa saling mengenalkan kebudayaannya satu sama lain, terkhusus bagaimana delegasi pemuda UNMUL bisa menjelaskan tentang kebudayaan di Kaltim, hingga tolerasi beragamanya,” tutup Rektor.
Delegasi yang hadir pada simulasi persidangan ini memiliki kesempatan sama untuk berlajar berdiplomasi, dikarenakan dalam simulasi ini mereka adalah representasi dari negara yang dituntut mampu mendiskusikan dan beradaptasi pada isu-isu terkini.
Hadir juga sejumlah narasumber pada kegiatan tersebut, di antaranya President of OIC Youth Indonesia & MOIC Country Coordinator to Indonesia, Astrid Nadya Rizqita. MOIC Coordinator Islamic Cooperation Youth Forum, Dr. Yunus Colak dan Advisor To The Minister Of Youth and Sports RI, Hasintya Larasati. (*/adv/jen/beb)