DINAS Kesehatan Kota Samarinda menggelar Workshop Pelayanan Kesehatan di Posyandu selama kurang lebih delapan hari di Hotel Aston Samarinda. Untuk tahap awal, Selasa (11/7), yang diundang adalah seluruh puskesmas se-Kota Samarinda. Mereka diberi pelatihan mengenai layanan primer di posyandu yang akan bertranformasi dan berkolaborasi dengan kader posyandu yang sudah diberi pelatihan.
Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Samarinda, dr Rudi Agus Riyanto menerangkan, workshop ini digelar karena adanya transpormasi layanan primer yang sebenarnya sudah digaungkan sejak 2 tahun lalu. Transormasi layanan primer sama dengan layanan kesehatan, tapi dibantu dengan masyarakat melalui kader.
“Dibawah puskesmas nanti ada fasilitas kesehatan yang namanya fosto prima. Ada tiga tenaga kesehatan yang terdiri dari dua bidan, satu perawat ditambah 2 kader,” terangnya.
“Kita mau mengajarkan bagaimnana nanti posyandu berubah, karena posyandu nanti akan bergeser. Bukan hanya mengurus bayi balita, tapi harus memikirkan beberapa kluster, ada ibu hamil, bayi balita, nifas, dan menyusui. Seorang kader harus bisa dan tau pengelolaan posyandu, ada tentang skrining,” lanjutnya.
Dalam transformasi layanan posyandu ini, kader akan diikutkan skrining untuk penyakit tidak menular dan menular. Tapi tentu saja kapasitasnya tetap sebagai kader, karena kader bukan tenaga kesehatan.
“Kader nanti ada kegiatannya, setelah puskesmas, kemudian kita juga akan undang kader. Nanti mereka akan ada tingkatannya, pemula, madia dan utama. Minggu ini kita latih puskesmas dulu, nanti mereka yang akan melatih kader-kadernya. Selanjutnya bertahap puskesmas yang akan mengambil alih untuk melatih sesuai yang kita ajarkan. Walaupun ini hanya dasarnya saja. Ada kompetensinya nanti,” pungkasnya. (adv/lin/beb)