SAMARINDA KOTA. Dari 20 kelas tanding di babak kualifikasi PON, angkat besi Kaltim hanya mengirimkan 17 lifternya. Catatan angkatan sesuai standar kualifikasi nasional, menjadi pertimbangan utama Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Kaltim, untuk tidak mengikuti semua nomor di pra PON yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat, 17-24 Juli.
“17 lifter ini, 10 putra dan 7 putri, adalah mereka yang potensi medali. Jadi kami mengirimkan sesuai kebutuhan, seperti persyaratan yang diminta KONI Kaltim,” jelas Ketua Harian PABSI Kaltim, Hendra Radinal Ary. Menjadi salah satu cabor unggulan Benua Etam, PABSI Kaltim menargetkan bisa meloloskan semua lifternya dalam babak kualifikasi nanti.
Persiapan cukup panjang sudah dilakukan, dengan melaksanakan pemusatan latihan, usai menggelar seleksi provinsi dan tes fisik beberapa waktu lalu. Namun, secara keseluruhan, angkat besi sudah mempersiapkan diri sejak setahun lalu, untuk bisa mendapat hasil maksimal di pra PON.
“Kesiapan kami sudah luar biasa, atlet sudah berlatih rutin hampir satu tahun dan mengikuti beberapa kejuaraan juga,” ucap Ketua PABSI Kaltim, Agiel Suwarno. Dengan persiapan yang cukup matang dan materi mumpuni, membuat angkat besi Kaltim cukup optimistis bisa meloloskan sebanyak mungkin lifternya. Dari skuad yang disiapkan, terdapat dua orang lifter berlabel pelatnas. Selain itu, masih ada beberapa nama lagi yang merupakan eks PON Papua lalu. Meski, secara keseluruhan lebih banyak diisi atlet-atlet muda.
“Tentu kami juga sudah melihat peta kekuatan daerah lain, sehingga kami melihat kami bisa bersaing,” imbuh Dedi Widodo, satu dari empat pelatih angkat besi menambahkan. Menjelang keberangkatannya ke pra PON, Jumat (14/7) kemarin, digelar acara pelepasan kontingen di Sekretariat KONI Kaltim. Mewakili ketua umum KONI Kaltim, Wakil Ketua I, Ego Arifin melepas secara langsung patriot-patriot angkat besi Benua Etam ini. Dalam pesannya, Ego berharap, angkat besi yang di Papua lalu mendapat satu emas, bisa meningkatkan prestasinya.
“Apalagi ketua PABSI saat ini sangat maksimal dalam pembinaan atlet-atletnya. Seharusnya, prestasi di pra PON bahkan di PON nanti bisa lebih baik dari sebelum-sebelumnya,” harap Ego. (rz/upi)