KARANG PACI. Anggota DPRD Kaltim Rusman Ya’qub menyoroti kurangnya jumlah pengawas sekolah di tingkat provinsi. Akibatnya beban kerja cukup berat dan dapat berdampak pada kualitas pengawasan.
“Jumlah pengawas yang terbatas dibandingkan dengan jumlah sekolah yang harus diawasi menjadi tantangan tersendiri. Misalnya hanya ada tiga orang pengawas yang bertugas untuk mengawasi 33 sekolah,” katanya pada awak media, Senin (17/7) kemarin
Ia juga menekankan masalah terkait tunjangan operasional bagi pengawas sekolah. Tunjangan ini menjadi permasalahan yang dihadapi oleh pengawas dan dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas pengawas.
“Mungkin ada kebutuhan untuk memperbaiki sistem penugasan dan memberikan dukungan yang memadai kepada pengawas sekolah agar mereka dapat menjalankan tugas dengan lebih efektif,” ucapnya.
Dalam hal tugas pengawas sekolah, katanya, mereka seharusnya memiliki beberapa tanggung jawab utama. Pengawas harus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pendidikan di wilayah tugas mereka.
Selain itu, mereka juga harus memberikan bimbingan kepada guru-guru. Seorang pengawas mungkin bertanggung jawab atas beberapa sekolah dan banyak guru, sehingga menimbulkan tantangan dalam memberikan pembimbingan yang efektif.
“Hal lain yang menjadi perhatian adalah pentingnya kompetensi pengawas sekolah yang lebih tinggi daripada guru-guru yang mereka bimbing. Namun, dalam kenyataannya, seringkali guru-guru yang mengikuti pelatihan dan peningkatan kompetensi, bukan pengawas,” bebernya.
Dikemukakannya, perihal tersebut menimbulkan ketimpangan dalam peningkatan kompetensi di antara para pengawas. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan rekrutmen pengawas yang memadai dan pemerataan pelatihan kompetensi untuk semua guru.
Menurutnya, dalam jangka panjang perlu dilakukan upaya untuk memperbaiki sistem pengawasan sekolah dan meningkatkan kualitas pengawas serta pemerataan peningkatan kompetensi guru-guru.
Hal itu katanya dapat dilakukan melalui rekrutmen yang memadai, pelatihan yang merata, dan pemberian dukungan memadai kepada pengawas sekolah. “Dengan demikian, diharapkan masalah-masalah yang hadapi dapat teratasi dan pendidikan kita dapat lebih berkualitas,” pungkasnya. (mrf/nha)