SAMARINDA KOTA. Prestasi yang telah teruji, membuat binaraga Kaltim mendapat privelege dari KONI Kaltim. Ini berkaitan dengan kuota atlet yang diberangkatkan menuju babak kualifikasi PON XXI, dengan memberikan jatah penuh, sebanyak 12 atlet.
“Tentu saja ini berdasarkan prestasi yang cukup bagus. Baik di porprov, kejurprov maupun hasil tabulasi pra PON sebelumnya. Karena dari PON ke PON, binaraga tak pernah lepas dari emas, sehingga tak perlu diragukan,” ucap Ketua Harian Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Kaltim, Hendra Radinal Ary.
Hal ini disampaikan Hendra, saat memberikan sambutan dalam acara pelepasan atlet-atletnya menuju gelanggang kualifikasi PON, Selasa (18/7). Dalam kesempatan itu, Hendra meminta para atletnya untuk betul-betul fokus menjaga berat badan sesuai kategori kelas tandingnya. Pasalnya, di pra PON yang akan berlangsung di Bengkulu nanti, tak ada toleransi bagi atlet yang bobotnya tidak sesuai dengan kelas tandingnya. Kondisi ini juga turut diwanti-wanti Ketua Umum PBFI Kaltim, HA Jawad Sirajuddin.
“Hati-hati, jaga berat badan, karena ini kesempatan kalian untuk bisa tampil di PON Aceh-Sumatera Utara (Sumut) nanti,” kata Jawad mengingatkan. Sementara itu, mewakili ketua umum KONI Kaltim, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres), Alfons T Lung, mengakui latar prestasi yang ditunjukkan binaraga menjadi dasar utama memberikan kuota maksimal. Jumlah ini disebutnya lebih banyak dibanding pra PON 2019 lalu, yang hanya mengirimkan 7 atlet.
“Tentu kami berharap, dengan jumlah yang lebih banyak, prestasi yang dihasilkan bisa lebih meningkat lagi,” ujar Alfons. Babak kualifikasi PON cabor binaraga dan fitnes dijadwalkan berlangsung 27-29 Juli di Bengkulu. Kontingen dijadwalkan akan bertolak pada Selasa (25/7) nanti, didampingi ketua umum dan ketua harian PBFI. “Karena sebelumnya, pada 26 Juli itu ada rakernas PBFI juga di Bengkulu. Yang mana nanti saya bersama ketua harian akan hadir untuk memperjuangkan aspirasi dari atlet, pelatih dan juri,” tutup Jawad. (rz/upi)