POSYANDU merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/sosial dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
Kader kesehatan Posyandu harus paham tugasnya sesuai dengan kompetensinya.
Dalam Workshop Kader Kesehatan yang digelar Dinas Kesehatan Kota Samarinda, perwakilan kader-kader posyandu dari 59 kelurahan dikumpulkan selama 4 hari yang dibagi menjadi dua angkatan Senin-Jumat (17-21/7) di Hotel Aston Samarinda.
Mereka diberi pembekalan dan edukasi mengenai tugas dan fungsi para kader di posyandu.
Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Samarinda, dr Rudi Agus Riyanto memaparkan, yang diajarkan kepada kader sesuai dengan kompetensi kader. Artinya, kader tidak akan melampaui kompetensi tenaga kesehatan (Nakes).
Contoh paling gampang, untuk ibu hamil. Nakes yang memeriksa langsung, tinggi pundus untuk menentukan usia kehamilan.
Sementara kader, tugasnya melakukan pemeriksaan tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas, dan yang terpenting adalah mengedukasi.
Edukasi yang diberikan berupa penjelasan tentang pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh nakes ataupun oleh kader sendiri.
“Intinya tugasnya kader, mengajak masyarakat untuk mengenali kehamilannya dan segera memeriksakan sesuai dengan standar.
Itu batu untuk ibu hamil, belum lagi bayi dan balita. Mereka melakukan skrining dasar, melakukan rujukan ke nakes atau puskesmas apabila ditemukan gangguan. Tapi yang melakukan penanganan tetap nakes,” jelas dr Rudi.
Workshop untuk kader ini telah dilakukan sejak Senin (17/7) lalu, dimana setiap angkatan selama dua hari. Sebelumnya workshop juga diberikan kepada tenaga kesehatan untuk seluruh puskesmas di Kota Samarinda. (adv/lin)