SAMARINDA KOTA. Pelan tapi pasti, para pemain Borneo FC kini kian memahami apa yang diinginkan Pieter Huistra sebagai pelatih kepala. Pressing tinggi yang diterapkan semua pemain, membuahkan gol kemenangan saat Pesut Etam bertemu Barito Putera 2-1di Stadion Segiri, Jumat (21/7) sore.
Ya, gol Stefano Lilipaly di menit 57, merupakan taktik pressing Borneo FC yang sangat kuat. Aliran bola Barito Putera langsung diadang saat masih berada di area pertahanan mereka. Imbasnya, kiper Ega Rizky melakukan kesalahan yang berujung gol.
“Saya sangat senang pemain melakukan pressing dengan baik atas terjadinya gol kedua lewat Stefano Lilipaly. Kami sering melakukan itu di saat latihan dan pemain melakukannya dengan baik di pertandingan,” ujar Pieter. Apa yang dilakukan Hendro Siswanto dan kawan-kawan, sebelumnya juga diterapkan saat bertemu Bali United. Meski sempat tertinggal, namun pemain langsung merespons dengan cepat lewat pressing ketat. Pieter berharap pemainnya bisa menjaga konsistensi permainan seperti apa yang diinginkannya.
“Kami harus terus bermain dengan cepat di setiap pertandingan dan saya percaya pemain bisa melakukannya” ujarnya lagi. Dan jelang menghadapi PSIS Semarang Jumat (28/7) sore di Stadion Jatidiri, Pieter memastikan timnya akan tetap bermain menyerang. “Kami tak hanya ingin tiga angka didapat saat bermain di rumah. Kami harus pula melakukannya di kandang lawan. Menghadapi PSIS nanti, kami ingin membawa angka ke Samarinda,” tegasnya. (upi)