SAMARINDA KOTA. Permasalahan juru parkir (jukir) liar seakan tak ada habisnya di Kota Samarinda, lantaran sering meminta tarif diluar ketentuan. Tidak termasuk lahan parkir di depan Mall Samarinda Central Plaza (SCP) Jalan Pulau Irian.
Sebab sebagian lahan terdapat jukir binaan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota samarinda. Masih banyak masyarakat yang memilih parkir di luar lantaran bayaran parkirnya tetap alias hanya Rp 2.000 untuk roda dua.
Namun belakangan lahan parkir di kawasan ini disorot, lantaran tak banyak yang tahu bahwa sebenarnya ada kesepakatan bagi hasil dengan Dishub Samarinda. Sehingga dipastikan telah menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Samarinda.
Hanya saja memang keberadaan parkir kendaraan di pelataran SCP itu kerap menimbulkan kemacetan, ditambah lagi dengan kendaraan yang mengantar penumpang. Atas hal tersebut Kepala Dishub Samarinda melalui Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Jalan (LLJ) Didi Zulyani mengatakan bahwa sebenarnya saat ini sudah ada marka jalan. Sehingga penataan parkir kendaran pun sudah jauh lebih rapi. Disamping itu pihaknya juga berencana untuk mengusulkan pembangunan trotoar untuk sisi kiri dan kanan Jalan Pulau Irian.
“Nanti kami buatkan rekayasas lalu lintasnya dulu untuk diusulkan ke Dinas PUPR,” ungkap Didi. Dirinya mengakui saat ini memang segmen untuk pedestrian atau pejalan kaki masih sangat kurang di Samarinda. Sehingga dengan pengusulan trotoar, diharapkan bisa menambah fasilitas para pejalan kaki.
“Ya memang tidak mudah, karena jukir disana adalah binaan kami,” jelasnya. Namun untuk mendukung ketertiban lalu lintas, sudah semestinya dilakukan. Hanya saja rencana pembangunan trotoar ini harus menunggu hingga usulan tersebut diterima oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengampuh, termasuk persetujuan dari Wali Kota Samarinda Andi Harun.
“Sambil kami persiapkan rekayasanya, saat ini parkir di Pulau Irian terus kami pantau jadi sementara berjalan seperti biasa saja,” pungkasnya. (hun/nha)