SAMARINDA KOTA. Pemkot Samarinda memiliki ambisi untuk mewujudkan Samarinda Terang tahun 2024. Namun hingga saat in masih banyak ruas jalan kota yang masih gelap lantaran belum ada Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU).
Berdasarkan kebutuhan saat ini, tak kurang dari 10.000 titik LPJU yang seharusnya terpasang di Kota Samarinda, namun yang sudah terealisasi saat ini baru pada kisaran 3.000 titik. Untuk memenuhi kebutuhan itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda Hotmarulitua Manalu mengatakan, tahun depan akan mengusulkan anggaran untuk pembangunan LPJU.
Memang anggaran yang dibutuhkan sangat besar, namun untuk tahun depan pihaknya memastikan sudah mengusulkan senilai Rp 60 miliar. Dari anggaran tersebut, diakuinya tidak bisa menjawab semua kebutuhan, sebab realisasinya juga menyesuaikan kemampuan APBD Kota Samarinda.
“Memang kekurangannya masih banyak, namun kita juga harus melihat kekuatan anggaran Samarinda,” ungkap Manalu. Untuk diketahui tanggung jawab Dishub Kota Samarinda khusus untuk pembangunan LPJU yang berada di jalan besar, sedangkan LPJU di jalan lingkungan menjadi kewenangan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Samarinda. Untuk tahun depan, target penerangan jalan akan difokuskan di jalan-jalan protokol.
“Termasuk tahun depan kami juga mengusulkan untuk meterisasi dengan lampu-lampu jalan,” terangnya. Sebab selama ini pembayarannya masih sistem flat sehinga saat terjadi pemadaman tetap terhitung berbayar. Sehingga untuk mengefisiensikan anggaran, Manalu pun meyakini sistem meterisasi lampu jalan bisa lebih hemat.
“Harapannya tahun 2024 sudah bisa diterapkan meterisasi lampu jalan, jadi tagihan listrik kita tidak membengkak,” pungkasnya. (hun/nha)