SEMARANG. Asa meraih tiga poin dari Stadion Jatidiri, Semarang urung didapat. Namun, satu poin yang berhasil dicuri, menjadi hasil objektif, di saat lini pertahanan Borneo nyaris dibombardir terus-terusan, terutama di babak pertama. Meski tampil tanpa dua pilar utamanya, PSIS mampu tampil beringas, setidaknya sebelum turun minum. Beberapa kali serangan Laskar Mahesa Jenar, mampu membuat lini belakang Pesut Etam kewalahan.
Kredit layak disematkan kepada Nadeo Argawinata, yang untuk pertama kalinya mampu mencatatkan cleansheet di musim ini. Beberapa kali, eks kiper Bali United itu mampu melakukan penyelamatan luar biasa, untuk menjaga gawangnya tetap perawan.
Bukan tanpa perlawanan, Pesut Etam juga beberapa kali mencoba memberikan ancaman. Namun, tak adanya target man, membuat serangan yang dibangun Stefano Lilipaly cs, kerap dimentahkan barisan pertahanan tuan rumah yang tampil cukup disiplin.
Memasuki babak kedua, pelatih Pieter Huistra memasukkan Win Naing Tun dan M Sihran. Pesut Etam pun mulai menemukan ritme bermainnya, adu jual beli serangan pun tersaji dan membuat pertandingan lebih menarik. Sepuluh menit jelang laga usai, Borneo bahkan mampu memgurung lini pertahanan PSIS. Tak puas dengan kinerja barisan depannya, Huistra pun memasukkan striker anyarnya, Felipe Cadenazzi di menit ke-85 menggantikan Win.
Singkatnya waktu, membuat suksesor Matheus Pato ini belum bisa menunjukkan skill-nya memberi warna bagi permainan Pesut Etam. Hingga wasit meniup peluit panjang, skor imbang tanpa gol membuat kedua tim hanya bisa menambah satu poin.
“Kami memulai dengan cukup baik, 15 sampai 20 menit pertama. Setelah itu lawan terus menekan dan kami coba bermain kompak dan menunggu. Di babak kedua, ada banyak perubahan, kedua tim mampu menghalau serangan,” ucap Huistra di konferensi pers usai pertandingan.
Senada dengan itu, Kei Hirose juga menilai Pesut Etam sudah bermain baik. Namun, PSIS juga disebutnya bermain bagus. “Ini seperti laga 50:50, kami ingin tiga poin, tapi kami tak berhasil,” ujar gelandang bertahan asal Jepang tersebut.
Dengan hasil ini, baik Borneo maupun PSIS sama-sama mengumpulkan poin 8 dari 5 pertandingan. Sementara, posisi Pesut Etam masih berada di urutan ketiga, disusul PSIS di peringkat ke-4. “Menarik, musim ini poin tim-tim di atas sangat dekat. Semua tim bermain percaya diri, ini akan menjadi musim yang bagus bagi Liga 1,” pungkas Huistra. (rz/beb)