SAMARINDA KOTA. Tim kriket putra Kaltim akhirnya memastikan satu tiket ke PON XXI/2024, usai mengamankan perak di nomor T10. Meski sempat gagal di nomor twenties, namun itu berhasil ditebus dengan semangat.
“supan bulik” yang dicetuskan Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Kaltim, jelang keberangkatan mereka ke babak kualifikasi PON beberapa hari lalu. Pra PON kriket yang berlangsung di Bali, mempertandingakan tiga nomor lomba, twenties, T10 dan sixies.
Sesuai aturan yang diterapkan, tim yang sudah memastikan lolos di twenties, tak lagi mengikuti nomor tanding lainnya. Yang mana, sebagai nomor pertama yang dimainkan, tim putri lebih dulu memastikan kelolosan setelah meraih medali perak di nomor twenties.
Dikonfirmasi, Ketua PCI Kaltim Budhi Iriawan tak henti mengucap syukur usai tim putra berhasil melaju ke babak grand final T10. Diceritakannya, saat berlaga di nomor twenties, tim putra hanya menduduki peringkat ketiga di penyisihan grup, dan gagal melaju ke babak selanjutnya.
“Di T10 ini, kami berhasil menjadi juara grup setelah mengalahkan Banten, Jambi dan Papua. Kemudian kami bertemu dengan runner up pool lainnya, Sulawesi Selatan dan menang. Kemudian di final bertemu Sumatera Barat (Sumbar), juga menang lagi,” tutur Budhi.
Kemenangan di final atas Sumbar sebenarnya sudah memastikan kelolosan ke PON. Tapi, di babak grand final, Kaltim sudah ditunggu oleh Bali yang akhirnya selesai dimainkan Senin (31/7) kemarin. Disaksikan Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Kaltim, Alfons T Lung yang tengah melakukan monitoring, Kaltim harus mengakui keunggulan tuan rumah, dengan skor tipis 75-77.
“Walau di tim putra ini kelolosan kami melalui T10, tapi di PON nanti berhak mengikuti seluruh nomor tanding sebanyak lima nomor. Alhamdulillah,” ucap Budhi penuh syukur. Pasca pra PON, Budhi mengatakan untuk sementara atlet akan dikembalikan ke daerah masing-masing.
Pihaknya akan menunggu arahan dari KONI Kaltim selanjutnya, apakah akan dilakukan program desentralisasi atau langsung sentralisasi. Namun, dalam prosesnya sebelum berlaga di PON 2024, PCI tetap akan melakukan sistem promosi dan degradasi untuk pemantapan tim.
Sedikit mengilas ke belakang, dikatakan Budhi tim putri sebenarnya berpeluang besar meraih emas pra PON. Hanya saja, saat laga final berlangsung, timnya harus bermain empat kali dalam satu hari. Sementara DKI Jakarta yang menjadi lawannya, telah memastikan tempat do final usai mendapatkan wild card.
“Jadi pagi pukul 07.30 sampai 10.30 kami bertanding melawan Jawa Barat. Dilanjutkan pukul 13.30 itu lawan DKI. Seandainya ada recovery sehari saja, kami yakin emas,” tutupnya mengakhiri. (rz/upi)