SAMARINDA KOTA. Program Pembangunan dan Pemberdayaan (Probebaya) kini menjadi program andalan di masa pemerintahan wali kota dan wakil wali kota Andi Harun – Rusmadi. Memasuki tahun ketiga pelaksanaan probebaya, memang masih banyak yang harus dibenahi.
Hal ini kemudian dibahas dalam rapat evaluasi Probebaya Triwulan (TW) II tahun 2023, Senin (31/7). Terlebih menjelang penetapab APBD Perubahan yang ditargetkan pada akhir Agustus mendatang. Berdasarkan hasil evaluasi dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Samarinda, hingga saat ini masih banyak kegiatan probebaya yang belum terlaksana hingga 50 persen.
Sedangkan di dalam APBD Perubahan, juga akan ada penambahan kegiatan lagi. Kepala Bappeda Litbang Samarinda melalui Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Nadya Turisna mengakui setiap lurah dan camat telah dipanggil. Guna melihat sejauh mana probebaya ini sudah berjalan, mengingat di akhir tahun semua kegiatan harus terlaksana seratus persen.
“Dari hasil evaluasi kami, memang rata-rata pencapaiannya masih di bawah 50 persen,” ungkap Nadya. Meski demikian beberapa kecamatan juga ada yang pencapaiannya sudah bagus salah satunya di Kecamatan Palaran sudah mencapai 90 persen.
Adapun beberapa kegiatan fisiknya yang sudah rampung adalah pembangunan jalan, drainase, dan pembersihan.
Diakui dalam pelaksanaan kegiatan probebaya, sebagian besar baru mulai berjalan pada April. Belum lagi harus menyiapkan Perjanjian Kerja Sama (PKS) maupun proses administrasi lainnya yang tidak sebentar.
“Karena persyaratan itu harus dipenuhi baru kegiatan bisa berjalan dan dibuatkabn SPJ (Surat Pertanggungjawaban), itu memang agak rumit,” terangnya. Nadya mewawnti-wanti kepada para lurah untuk tetap berhati-hati, terutama yang masih di bawah 50 persen. Meski masih dalam kategori wajar, namun hal ini juga patut menjadi perhatian bersama agar bisa menyelesaikan seluruh kegiatan tepat waktu.
“Nanti kami akan uji lapangan juga untuk memantau langsung, harapannya di TW III nanti bisa lebih baik lagi dan bisa selesai akhir tahun,” ujarnya. Terpisah Camat Samarinda Seberang Aditya Koesprayogi mengakui saat ini memang progres probebaya baru mencapai 30 persen di wilayahnya. Salah satu hambatannya yaitu dalam proses penyusunan Rencana Anggaran Belanja (RAB).
“Sebagian kelurahan sebenarnya ada yang sudah 70 persen, tapi ada juga yang masih nol,” ungkapnya. Dia mengakui memang sempat terjadi dinamika dalam penyusunan RAB, lantaran harus dilakukan evaluasi dan pematangan. Sehinga hal ini cukup berpengaruh terhadap beberapa kegiatan yang berjalan dalam probebaya.
“Setiap kelurahan dinamikanya berbeda-beda, makanya ini kami terus memantau dan mengawasi kegiatan mereka,” pungkasnya. (hun/nha)