SAMARINDA KOTA. Seluruh kabupaten/kota yang telah masuk sebagai daftar kota sehat, kini tengah dinilai kembali oleh Tim Verifikasi Lanjutan Penghargaan Kabupaten/Kota Sehat (Forkots) tahun 2023. Termasuk Kota Samarinda yang dinilai secara daring di Rumah Jabatan Wali Kota Jalan S Parman. Ada beberapa catatan penting dari tim penilai yaitu mengenai tingkat perokok dari usia 10-18 tahun kian semakin banyak ditemukan. Padahal ini menjadi gerbong masuknya pengaruh narkoba di kalangan remaja.
Atas hal ini, Wali Kota Samarinda Andi Harun pun mengakui persoalan itu memang sudah menjadi perhatian pihaknya melalui Dinas Kesehatan Kota (DKK) Samarinda. Sehingga dirinya mengaku justru lebih baik mendapat masukan langsung dari tim verifikasi Forkots, daripada tidak mengikuti penilaian sama sekali.
“Karena ini informasi penting dan lebih baik. Kalau tidak ikuti tes bagaimana kita mau tahu apa yang harus dirumuskan,” ujar pria yang akrab disebut AH ini. Sehingga ia pun tetap optimistis Samarinda layak menyandang kembali sebagai Kota Sehat kategori tertinggi Swasti Saba Wistara.
Kepala DKK Samarinda Ismed Kukasih mengatakan salah satu upaya mereka untuk mewujudkan Kota Sehat adalah, menyediakan pelayanan dalam bentuk transportasi yang bisa berkeliling (mobile). Untuk saat ini memang sudah ada dua mobil dengan dokter on call, dilengkapi dengan mini ICU, sehingga bisa dilakukan tindakan sesuai dengan indikasinya.
“Kita mempercepat screening terhadap penemuan penderita TBC, Diabet, Hipertensi,” jelasnya. Dia mengatakan saat ini memang sudah ada 6 puskesmas yang bisa screening TBC. Ismed mengatakan sudah banyak ditemukan penderita TBC, hampir di semua pusksesmas. “Sekarang sudah ada mobile laboratorium bergerak. Itu dulu mobile PCR, karena sekarang Covid-19 sudah tidak ada, kita modifikasi menjadi mobil laboratorium bergerak,” pungkasnya. (hun/beb)