SAMARINDA KOTA. Kredit Bertuah yang diusung Pemkot Samarinda seharusnya menjadi harapan bagi para pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bagaimana tidak, pinjaman ini ditawarkan tanpa bunga, tak heran disingkat bertuah atau berusaha, beruntung dan berkah.
Tak tanggung-tanggung, anggaran yang disiapkan dari APBD Samarinda sebesar Rp 15 miliar, yang telah dititipkan melalui Bankaltimtara. Meski sistem kredit ini terkesan menggiurkan, namun realisasinya hingga pertengah tahun ini baru mencapai Rp 3 miliar.
Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperimkop UKM) Samarinda Nurrahmani mengakui saat ini minimnya peminat lantaran harus menyediakan beberapa persyaratan penting, yaitu Nomor Induk Berusaha(NIB) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Tak heran saat ini pihaknya sedang gencar-gencarnya melakukan pendekatan, melalui program Gebyar NIB dan NPWP. Tujuannya tak lain untuk jemput bola kepada masyarakat yang ingin mengurus NIB dan NPWP agar dipermudah, melalui kelurahan setempat.
“Untuk saat ini yang daftar kredit bertuah baru 100-an, karena tidak banyak. Awal-awal kebanyakan Rp 10 juta. Ada yang cuma pinjam Rp3 juta atau Rp2 juta. Jadi sesuai kebutuhan,” sebut Yama (sapaan). Sedangkan dalam kredit bertuah ini, maksimal peminjaman hanya Rp 25 juta. Namun kebanyakan yang mendaftar memang masih belum melek dengan NIB maupun NPWP. Padahal dua persyaratan itu yang wajib dimiliki untuk setiap pengusaha, termasuk UMKM.
“Pintu dari situ, setelah itu semuanya akan lebih gampang,” ungkap mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda ini. Sehingga lewat gebyar NIB dan NPWP, diharap dapat memantik peminat terutama dari kalangan UMKM, untuk mengambil kredit bertuah ini.
Selain itu di satu sisi, Yama juga mendapatkan PR besar dari Wali Kota Samarinda Andi Harun untuk bisa mewujudkan 10.000 wirausaha yang menjadi salah satu program prioritasnya. “Masyarakat tidak perlu repot, karena dari RT yang akan datang mendata,” pungkasnya. (hun/nha)