SAMARINDA KOTA. Jabatan Isran Noor-Hadi Mulyadi sebagai gubernur dan wakil gubernur Kaltim akan berakhir pada September mendatang. 1,5 bulang menjelang masa jabatannya berakhir, Isran secara langsung berpamitan kepada masyarakat Benua Etam yang telah dipimpinnya.
Salam perpisahan tertuang dalam postingan akun Instagram @pemprov_kaltim. Pamitan ini disampaikannya saat penyerahan hibah dan mobil jenazah dari Pemprov Kaltim kepada perwakilan masyarakat dari lembaga, organisasi, dan yayasan di Kaltim pada Selasa (8/8) kemarin.
“Terima kasih, salam untuk keluarga. Karena saya dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur akan pensiun akhir September. Pada 1 Oktober sudah gubernur baru,” ucapnya. Isran menyebut, jika ada yang tidak berkenan di hati, selama dirinya memimpin, Isran pun meminta maaf.
“Kalau ada yang kurang berkenan selama kepemimpinan saya bersama Wagub Hadi Mulyadi, mohon dimaafkan,” bebernya. Sebagai Gubernur, dirinya mendoakan masyarakat Kaltim tetap sehat wal afiat. Menurutnya, saat memimpin sebagai gubernur masih banyak hal yang belum diperbuat.
Meskipun begitu, ia berharap gubernur berikutnya mampu memberikan kontribusi dan karya besar bagi Benua Etam. Terlahir dengan nama Isran Noor, Gubernur Kalimantan Timur periode 2018-2023 dengan riwayat kariernya. Isran lahir di Sangkulirang, Kutai Timur pada 20 September 1957 lalu.
Ayah anak tiga ini disebut gemar berolahraga tenis dari catatan pribadinya. Isran mengawali karir pekerjaan sebagai PNS Pemprov Kaltim pada 1981-1985, lalu Kepala Bidang Usaha Pertanian Pemprov Kaltim 1996–2000, Asisten Ekbang Setdakab Kutai Timur 2001–2004, Wakil Bupati Kutai Timur 2006–2008 dan Bupati Kutai Timur 2009–2011 kemudian menjabat lagi sebagai Bupati Kutai Timur (2011–2015).
Dalam masa kepemimpinannya, Isran dikenal dengan berbagai kelakarnya kepada awak media. Mulai dari “kada meherani”, pura-pura tuli sampai mengacaukan pertanyaan wartawan. Hal sering dilakukannya, pada pertanyaan yang dianggapnya sensitif oleh awak media. Mulai dari masalah pertambangan, diantaranya meninggalnya anak di lubang tambang, proses pelantikan Sekprov Kaltim hingga persoalan yang berkaitan dengan IKN.
Isran secara khusus menjadi gubernur bersejarah di Kaltim. Di zamannya lah salah satu penggagas, sehingga Ibu Kota Negara bisa dipindah ke Kaltim. Begitu juga gagasannya yang mengagetkan pusat seperti jualan karbon dan juga pendapatan lainnya dari non migas.
Pada Pilgub 2024 mendatang, Isran belum memberikan kepastian apakah akan kembali maju sebagai calon gubernur Kaltim atau tidak. Langkah politik Isran memang paling susah ditebak, termasuk apakah dia tetap berpasangan degan Hadi Mulyadi atau tidak. (mrf/nha)