KARANG ASAM. Surat Izin Mengemudi (SIM) adalah salah satu sarat wajib yang harus dimiliki untuk bisa mengendarai kendaraan. Namun sayang, tidak semua bisa memiliki Kartu Identitas ini lantaran sulitnya persyaratan yang harus dilalui. Salah satu faktor kegagalan adalah saat mengikuti ujian praktik.
Khusus pengendara motor, pemohon harus lulus berkendara melintasi rute angka 8 ataupun zig-zag layaknya seorang pemain sirkus.
Banyaknya masukan dan keluhan, Korlantas Mabes Polri akhirnya memperbarui layout sirkuit dengan mengubah jalur zig-zag menjadi lintasan berbentuk huruf S untuk lebih memudahkan pemohon dalam menjalani ujian praktek SIM C. Khusus di lingkup Polda Kaltim, penggunaan layout sirkuit baru mulai diterapkan pada Rabu (9/8) secara serentak di Benua Etam.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Kaltim, Kombes Pol Sonny Irawan saat kegiatan launching yang terpusat di Satpas Polresta Samarinda mengatakan, pembaruan layout sirkuit uji praktek SIM roda dua merupakan respons dari Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo atas keluhan dari masyarakat mengenai sulitnya jalur yang dilintasi saat ujian praktek SIM.
“Banyak keluhan dan masukan dari masyarakat dan tokoh terkait praktek ujian SIM roda dua yang menggunakan jalur angka 8 atau zig-zag. Sebab diameter jalan diperketat supaya masyarakat benar-benar terampil,” kata Sonny
”Tetapi tidak semua masyarakat bisa berhasil dalam sekali percobaan. Inilah dasar perubahan layout tersebut, sehingga rute yang baru ini lebih memudahkan masyarakat,” imbuhnya.
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri juga memastikan, apabila masyarakat gagal pada kesempatan pertama uji praktik lintasan ‘S’ akan mendapatkan kesempatan kedua dihari yang sama, dan tetap mendapatkan pemahaman petugas Satpas.
“Harapannya dipahami dulu (sebelum mengikuti ujian). Misal di sini harus berhenti, kaki kiri turun, kemudian jalan,” ungkap Sonny. Sonny menjamin bahwa layout baru ini tidak menyulitkan masyarakat, karena ia sendiri bersama Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli langsung mencoba rute baru tersebut dan berhasil menyelesaikannya.
Selain itu, pemohon SIM juga diberikan dua kali kesempatan agar mereka lebih mudah menyelesaikan ujian praktek. “Sedikit terberat memang di tikungan U-Turn. Seringkali mengalami jatuh karena tikungan itu harus memperhatikan, untuk mengambil sisi kanan dan memutar cukup tajam,” sebut Sonny.
Ada empat aspek penilaian yang diujikan dalam penerapan uji praktek SIM roda dua dengan lintasan baru ini. Sonny menjelaskan, empat aspek itu adalah pengujian pengereman dan keseimbangan, uji U-turn keterampilan, uji tikungan kombinasi, serta pengujian rem untuk menghindar.
“Perubahan lintasan ini tidak mengurangi makna ujian praktek SIM ini sendiri. Yang menjadi indikator penilaian tetap dari keterampilan pemohon SIM dalam berkendara dan mematuhi rambu-rambu yang ada,” jelasnya.
Seorang influencer asal Kota Tepian, Julak Atuy mendapat kesempatan sebagai warga sipil pertama yang menjajal lintasan baru ini dan berhasil mengendarai sampai titik terakhir. Menurutnya, lintasan baru ini lebih mudah untuk dilalui ketimbang rute yang dulu.
“Kalau yang dulu lebih seperti jalur sirkus, pembalap saja tidak bisa melewati. Tapi sekarang lintasannya lebih mudah dan saya yakin banyak masyarakat yang merasa terbantu dengan lintasan baru ini,” pungkasnya. (kis/nha)