SAMARINDA KOTA. Pernah berada di satu payung yang sama, baik angkat besi, binaraga dan angkat berat selama ini menjadi salah satu andalan Kaltim dalam prestasi olahraga nasional. Begitu pun ketika ketiga cabor ini berdiri sendiri, dalam setiap perhelatan PON, mereka tetap mampu mendulang kesuksesan untuk selalu menjadi lumbung medali kontingen Benua Etam.
Jelang PON 2024, tahun ini semua cabor lebih dulu harus memastikan satu slot di babak kualifikasi. Angkat besi dan binaraga telah selesai melaksanakan pra PON, dengan hasil yang cukup bagus. Di mana angkat besi menjadi juara ketiga dan binaraga sebagai juara umum di babak kualifikasi. Prestasi serupa juga diharapkan bisa diikuti angkat berat yang baru akan memainkan kualifikasinya Oktober mendatang.
“Tentu kami berharap angkat berat bisa menyusul keberhasilan saudaranya di angkat besi dan binaraga di pra PON nanti,” harap Ketua Umum KONI Kaltim H Rusdiansyah Aras, saat membuka Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) Perkumpulan Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pabersi) Kaltim, Kamis (10/8) kemarin.
Sesuai harapannya, Rusdi berpesan program jangka pendek Pabersi bisa mengatur strategi dan persiapan untuk bisa menuai kesuksesan di pra PON nanti. Pria yang juga mantan ketua Pabersi Kaltim ini, menginginkan angkat berat bisa menjadi salah satu cabor yang bisa lolos dengan masuk dalam zona medali babak kualifikasi.
Ditemui usai pembukaan rakerprov, Plt Ketua Pabersi Kaltim, Hendra Radinal Ary, menyebut kegiatan ini dihadiri seluruh pengcab, kecuali Mahulu. Ada beberapa agenda yang dibahas, menyangkut evaluasi program tahun sebelumnya, serta rancangan kerja organisasi untuk berikutnya. Selain itu juga mencari solusi bersama mengenai kendala-kendala yang dialami pengcab dalam pembinaan atlet. Termasuk mundurnya ketua dan bendahara pengcab Kutai Kartanegara (Kukar) yang harus diselesaikan, agar tak ada kekosongan organisasi.
“Memang tahun ini kami ada beberapa masalah. Termasuk mundurnya empat lifter eks Papua, yang dua di antaranya meraih perak,” urai Hendra.
Terkait undur dirinya sejumlah lifter ini, seleksi provinsi (selekprov) yang bakal digeber hari ini, akan menjadi jawaban apakah akan ada talenta baru yang muncul. Ini belum termasuk, Margareth, lifter putri yang baru saja meninggal dunia beberapa hari lalu. Sehingga bisa dipastikan ada 5 atlet eks PON Papua, yang tak lagi memperkuat Benua Etam.
“Makanya besok (hari ini, Red) kami harus betul-betul memelototi lifter-lifter yang bermain di selekprov,” ucap Hendra. Sementara terkait pengunduran diri empat atlet ini, Sekretaris Umum (Sekum) Pabersi Kaltim, Muhammad Susanto, menjelaskan kesibukan pekerjaan menjadi alasan utama lifter-lifternya itu.
“Lebih ke masalah pekerjaan. Termasuk setelah ada yang meninggal kemarin, jauh-jauh hari kami sudah memikirkan regenerasi atlet. Kami berharap doa dan dukungan semua masyarakat Kaltim, agar angkat berat bisa meraih hasil maksimal sampai di PON tahun depan,” tutup Santo. (rz/upi)