SAMARINDA KOTA. Seiring dengan penambahan jumlah penduduk di Kota Samarinda membuat dunia usaha terus berkembang pesat. Termasuk keberadaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang semakin bertambah, setelah wabah Covid-19 mereda.
Namun sering kali penambahan usaha masyarakat ini, tak memikirkan lahan parkir. Akibatnya kerap menghambat lalu lintas jalan. Permasalahan inilah yang menjadi sorotan Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda. Belum lama ini, sebuah wadah jajanan pagi yang ramai diserbu masyarakat mendapat teguran langsung dari Dishub, lantaran sering membuat macet di Jalan Ir Juanda.
Diketahui usaha tersebut memang masih berbentuk UMKM namun laris manis diburu saat pagi hari. Kepala Dishub Samarinda Hotmarulitua Manalu pun mengingatkan kepada seluruh UMKM di Samarinda yang memiliki tempat berjualan, harusnya juga memikirkan lahan parkirnya.
“Sering kali UMKM ini yang berjualan di ruko ini memanfaatkan terasnya, padahal itu harusnya jadi tempat parkir,” ungkap Manalu. Selain di Jalan Ir Juanda, nyatanya penyalahgunaan lahan parkir juga bisa terlihat di Jalan KH Khalid, Pasar Pagi, tepatnya di trotoar jalan yang sudah beralih fungsi menjadi tempat parkir kendaraan. Sebagian besar pemilik toko di sana memang tidak menyediakan lahan parkir khusus, sehingga trotoar hingga sebagian badan jalan nyaris terisi penuh dengan kendaraan serta juru parkir (jukir) liar.
“Kami sudah menyurati beberapa pemilik usaha termasuk izinnya, dan ini jadi pertimbangan kami kepada Pak Wali (Andi Harun) untuk segera dibahas dengan instansi terkait,” jelasnya. Terlepas dari itu, salah satu program andalan dari Pemkot Samarinda saat ini yaitu mewujudkan 10.000 wirausaha baru. Sehingga tak heran jika banyak masyarakat yang didukung untuk bisa membuka usaha baru di kota niaga ini.
Meski demikian Manalu tetap meminta, agar UMKM yang telah memiliki tempat berjualan hendaknya memperhatikan lahan parkir. Sehingga tidak mengganggu kelancaran lalu lintas hingga menyebabkan kemacetan. “Kami tidak melarang masyarakat mau berusaha tapi harusnya juga memikirkan lahan parkirnya, apalagi yang selama ini parkir di trotoar, harusnya itu kan jadi pembatas agar tidak dilewati,” pungkasnya. (hun/nha)