SANGATTA. Teror serangan buaya terhadap manusia terus terjadi. Kali ini dialami seorang pemancing, warga Desa Bumi Jaya SP3, Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur, Kamis (17/8). Akibat kejadian itu, pemancing tersebut hilang dan kemudian ditemukan tewas.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Balikpapan Melkianus Kota menjelaskan, info awal kejadian bermula saat Elan Sukmana (46) bersama temannya Ujang Rahmad (50) pergi memancing di s
Sungai kaubun, sekitar pukul pukul 15.00 Wita. Elan merasa lapar dan berniat memakan bekal yang ia bawa.
Sebelum menyantap makanan, Elan cuci tangan di sungai. Namun saat cuci tangan di sungai, kaki Elan disambar buaya dan diseret ke dalam sungai. Melihat kejadian itu, Ujang yang saat itu berada tak jauh dari Elan tak dapat berbuat banyak. Lantaran tubuh Elan begitu cepat menghilang di sungai.
“Usai kejadian, Ujang memberitahu warga sekitar dengan maksud meminta pertolongan,” kata Melkianus, Jumat (18/8). Meski warga menerima informasi tersebut, namun tak banyak yang bisa dilakukan. Sebab, warga tidak berani menyisir maupun masuk ke dalam sungai. Alhasil Elan tidak ditemukan. Warga kemudian melaporkan kejadian itu kepada Kepala Desa Bumi Jaya Hari Selamet yang selanjutnya meneruskan kejadian itu kepada pihak kepolisian dan Basarnas.
“Warga hanya bisa melapor. Karena memang daerah tersebut berbahaya. Terlebih korban disambar buaya dan hingga malam tidak ditemukan,” ungkap Melki. Menerima laporan, Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Balikpapan memberangkatkan Tim Rescue Pos SAR Kutai Timur menuju lokasi kejadian.
Keberangkatan tim membawa Rescue Car Dmax, Rescue Car Compt Box, Peralatan komunikasi dan Peralatan Medis yang melibatkan Tim Rescue Pos SAR Kutai Timur, Laskar Kebangkitan Kutai dan Warga setempat. Kasi Operasi Basarnas Kalimantan Timur Basri menambahkan, setelah dilakukan upaya pencarian pada Jumat (18/8), Elan akhirnya ditemukan sekitar pukul 15.00 Wita. Namun sayang, saat ditemukan Elan telah tewas. Jasadnya ditemukan tim SAR tak jauh dari lokasi awal dirinya dikabarkan diterkam buaya.
“Jasad Elan ditemukan dengan jarak sekitar 20 meter dari lokasi kejadian arah hilir. Selanjutnya jasad Elan dievakuasi ke Puskesmas Kaubun dan selanjutnya dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan,” terang Basri. Ditambahkan Basri, saat ditemukan kondisi jasad Elan masih utuh dan hanya mengalami luka robek di bagian kaki akibat terkaman buaya dari belakang.
“Tidak ada anggota tubuh yang terlepas, hanya luka robek lumayan besar di kaki akibat terkaman buaya,” terang Basri Elan ditemukan masih utuh di dasar sungai setelah Upaya Tim SAR Gabungan melakukan pencarian dengan alat tradisional.
Digunakan pancing yang terbuat dari besi batu neser ukuran 12, kemudian diikat beberapa senar pancing dan ujung tali diberi mata pancing. Besi tersebut kemudian diikatkan pada seutas tali lalu diturunkan ke dalam air dengan tujuan jasad korban terkait oleh mata pancing.
“Kami turunkan pancingnya di lokasi yang dicurigai posisi Elan hingga berhasil ditemukan,” terangnya. Basri melanjutkan, sungai kecil tersebut sebelumnya sudah terpasang larangan memancing karena lokasi yang kerap ditemukan buaya. Namun sayang plang tersebut sudah hilang. (kis/jn/beb)