SAMARINDA KOTA. Keberadaan perusahaan daerah (perusda) seharusnya bisa menjadi penopang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Samarinda. Namun ketiga perusda tersebut memang sampai saat ini memang masih berupaya untuk menstabilkan pendapatan, agar bisa melayani masyarakat.
Mulai dari Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kencana, Perumda Varia Niaga dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR), saat ini belum dianggap maksimal menyumbang PAD Samarinda. Namun tidak untuk Bank Kaltimtara, meski statusnya milik Pemprov Kaltim, namun Pemkot Samarinda, menjadi salah satu pemegang saham hingga saat ini.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Samarinda Hermanus Barus, hingga saat ini baru Perumdam Tirta Kencana yang paling banyak menyetor ke kas daerah. Tak kurang dari Rp 10 miliar yang disetorkan oleh perusahaan penyedia layanan air bersih itu. Lalu dari Bankaltimtara juga ada menyumbang Rp 3 miliar atas pembagian laba dari saham yang ditanamkan Pemkot Samarinda saat ini.
“Sedangkan yang dua itu (Varia Niaga dan BPR) memang masih belum,” ujar Hermanus, Senin (21/8). Namun ia membeberkan dari Perumda Niaga menjanjikan tahun ini akan segera menyumbangkan PAD, usai mendapat audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Kaltim. Sedangkan BPR yang masih menjadi catatan pihaknya lantaran harus membereskan kerugian dari tahun-tahun sebelumnya.
“Karena mereka habis rugi, jadi mereka masih menutup kerugian itu,” kata mantan Inspektur Inspektorat Daerah (Itda). Meski demikian ia tetap menaruh harapan agar kedua perumda tersebut mampu menambah PAD Kota Samarinda. Ia menaksir ke depannya dari keduanya itu mampu menyumbang hingga Rp 20 miliar. “Kami masih menunggu hingga akhir tahun, jadi harapannya PAD kita masih bisa naik,” pungkasnya. (hun/nha)