KELUARGA Alumni Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (Katgama) Kalimantan Timur mengadakan sarasehan dan diskusi dalam pengembangan hilirisasi industri di Kalimantan Timur, di Hotel Mercure Jalan Mulawarman Samarinda, Kamis (31/8).
Acara tersebut mengusung tema “Pengembangan Hilirisasi Gas Alam, Batubara dan Mineral di Kaltim Dalam Rangka Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah”. Dengan diikuti sebanyak 147 peserta terdiri dari instansi terkait pemerintah, pelaku industri berbasis gas alam, batu bara dan mineral serta institusi pendidikan.
Turut dihadiri oleh Sekjen PP Katgama Singgih Widagdo, Ketua Pengda Katgama Kaltim Hanggara Patrianta, Deputi Bidang Hilirisasi Investasi Strategis Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Heldy Satrya Putera, dan undangan lainnya.
Serta didaulat mewakili Gubernur Kaltim sebagai keynote Speech yakni Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim Munawwar.
Ketua Panitia Pelaksana Raynold Tumbo Pangalo, mengatakan kegiatan ini diikuti berbagai macam stakeholder yang ada di Kalimantan timur, yang diikuti instansi pemerintah terkait, universitas yang ada di Kaltim, dan perusahaan yang bergerak di bidang tambang batubara, minerba dan gas alam mahasiswa dan alumni Universitas Gadjah Mada.
“Peserta Sarasehan Katgama Kaltim 2023 diikuti sebanyak 147 orang, 34 orang peserta perwakilan dari instansi dan pelaku industri serta 101 orang dan Panitia 12 orang,” ucapnya.
Sementara Sekjen PP Katgama, Singgih Widagdo menjelaskan bahwa Kaltim sudah sejak lama menikmati kekayaan alam tersebut. Sesuai Undang-Undang No 11 tahun 1967 Tetang pertambangan. Disebutkan pemerintah sudah sangat tepat dalam membantu memaksimalkan sumber daya alam seperti batubara dan gas alam, terutama di Kaltim.
“Kita mulai dari Undang-Undang No 11 Tahun 1967 perjalanannya lama. Saya rasa pemerintah sudah tepat dalam memaksimalkan SDA yang ada dan Kaltim merupakan salah satu penyumbang terbanyak devisa negara dari tambang alam,” terangnya.
Dengan melihat hal tersebut pihak panitia berpendapat bagaimana hasil tambang alam ini dapat diolah menjadi barang yang siap pakai dan bukan di expor sebagai bahan mentah, pengolahannya dilakukan di Kaltim.
“Dengan agenda kita hari ini dan diskusi bersama para pemangku kepentingan, instansi terkait, pendidikan hingga pelaku usaha dapat bersama-sama mendukung pengembangan hilirisasi energi dan sumber daya mineral yang ada. Sehingga secara otomatis dapat meningkatkan PAD Kaltim,” paparnya.
Dalam diskusi tersebut turut menjadi narasumber yakni Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Kementerian Investasi RI/BKPM, Kementerian Perindustrian RI, DPMPTSP Kaltim, sejumlah perusahaan batu bara, gas alam dan mineral besar di Kaltim, perusahaan listrik negara hingga pelaku pendidikan universitas di Kaltim. (adv/nch/beb)