SEMAKIN mendekati akhir tahun, membuat pembicaraan Ibu Kota Nusantara (IKN) bukan lagi hal awam bagi masyarakat Bumi Etam. Termasuk di lingkungan Kota Samarinda yang menjadi penyangga IKN.
Hal inilah yang mendasari Pemkot Samarinda menggelar dialog nusantara bertajuk IKN ”Sentrum Peradaban Dunia”, yang digelar di salah satu kafe di Jalan KH Abdurrasyid pada Minggu (3/9) malam. Menariknya yang menjadi pembicara di panggung itu tidak hanya Wali Kota Samarinda Andi Harun, namun yang paling menyedot perhatian adalah kehadiran Influencer cantik asal Kazakhstan, Dayana. Selain menjadi orang berpengaruh, Dayana juga disebut tengah berkarir sebagai model dan duta lingkungan di negaranya.
Tak heran kehadirannya dalam dialog itu turut menyedot perhatian banyak kalangan muda. Pemilik instagram @demi.demik ini telah memiliki pengikut sebanyak 806 ribu orang. Tak heran nama Dayana kian populer di kalangan warganet, terutama warga Indonesia. Berkat ketenarannya di negara ini, membuat Pemkot Samarinda tak ragu mengundang Dayana, terlepas dari kontroversi yang beredar di netizen +62 (julukan masyarakat Indonesia).
Dalam akun instagramnya, Dayana mengaku sempat mencoba salah satu pakaian Dayak saat bertandang ke Desa Budaya Pampang di Sungai Siring, Samarinda Utara. Ia mengaku terkesima dengan pakaian khas adat suku Dayak tersebut. “It’s very beautiful and colorful (sangat cantik dan penuh warna),” ujarnya Dayana.
Selain itu saat ditanya pendapatnya tentang IKN yang akan mulai dibangun tahun depan pun sempat menjadi perhatiannya. Meski tidak begitu banyak mengetahui tentang mega proyek pemerintah pusat, namun ia tetap memberikan harapan besar terhadap bangsa ini. “I hope Indonesia will shining, raise and better (Saya harap Indonesia bisa bersinar, terangkat dan lebih baik lagi),” singkatnya.
Sementara itu, Wali Kota Samarinda Andi Harun selaku Wali Kota Samarinda mengaku ada empat aspek penting dalam pembangunan IKN yang nantinya juga akan berdampak pada peradaban dunia. Salah satunya membuat Indonesia semakin dipandang sebagai negara yang berkualitas di mata dunia. “Karena pembangunan IKN ini menjadi upaya perwujudan baru identitas Indonesia, dari Java Sentris menjadi Indonesia sentris,” tuturnya.
Selain itu dirinya juga mengakui negara ini sangat kaya akan sumber daya alam (SDA), sehingga diperlukan upaya penguatan maksimal dari aspek ekonomi. “Untuk itu kita perlu mengelola sumber daya dengan bijak agar bisa memiliki nilai yang berlipat ganda,” pungkasnya. (hun/nha)