SAMARINDA KOTA. Meski tak berhasil memperoleh medali dalam Kejurnas renang perairan terbuka Babak Kualifikasi (BK) PON, namun atlet belia Kaltim mampu bersaing dengan daerah lainnya. Menurunkan perenang putri berusia 14 tahun, Nadia Aliya Rahman, berhasil meraih posisi ke-6, dan dinyatakan memenuhi kualifikasi untuk lolos ke PON XXI/2024 nanti.
Capaian yang diraih Aliya ini menerbitkan harapan, agar namanya tetap dipertimbangkan untuk tetap bisa mengikuti PON tahun depan. Keinginan ini dilontarkan Jonathan Gultom, pelatih yang menangani Alya. Menurutnya, dengan usia yang baru menginjak 14 tahun, Aliya dinilainya bisa dipoles untuk bersaing di zona medali saat PON berlangsung.
“Dia masih 14 tahun, ototnya masih natural. Kemudian latihannya juga belum kami genjot seekstrim atlet-atlet senior. Dengan waktu yang ada, saya rasa dalam setahun ke depan dia bisa bersaing memperebutkan medali,” Jonathan mengemukakan alasannya.
Jonathan sangat yakin, jika diberikan waktu dan kesempatan, atlet yang kini bernaung di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Daerah (PPLPD) Samarinda itu akan mampu mencapai batas terbaiknya. Sebagai pelatih tentu ia akan terus mengarahkan dan memberikan support penuh bagi keberhasilan anak didiknya tersebut. Termasuk dalam hal ini, dukungan langsung dari orang tua atlet.
Diakuinya, renang adalah cabang olahraga terukur. Namun, di nomor renang terbuka, ada faktor lain yang sangat memengaruhi performa atlet. Kondisi alam, seperti cuaca, gelombang dan suhu permukaan air laut juga sangat berpengaruh.
“Faktor alam juga memegang peran besar, jadi bukan semata catatan waktu berdasarkan hasil latihan semata,” terangnya. Terpisah, Ketua Akuatik Samarinda Kornel Thalar mendukung usulan untuk mempertimbangkan Aliya agar tetap bisa dikirimkan ke PON 2024 nanti. Sebagai salah satu atlet di bawah organisasi yang dulunya bernama Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) itu, ia melihat Aliya memang sangat potensial.
“Tentu kami berharap, diloloskannya Aliya ke PON XXI menjadi harapan semua insan akuatik di Benua Etam dan bisa melecut atlet lainnya juga,” pungkas Kornel. (rz/upi)