SAMARINDA KOTA. Sejarah manis gulat dalam pencapaian prestasi olahraga Benua Etam tak bisa dinafikan. Cabor ini selalu saja menjadi andalan Kaltim dalam setiap kepesertaannya di ajang-ajang kejuaraan, baik di level nasional maupun internasional.
Sejarah panjang itu pun kembali disampirkan ke pundak gladiator-gladiator Kaltim yang akan berjuang menuju PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara (Sumut).
“Gulat selalu memberikan yang terbaik dan semoga itu terus berlanjut di PON tahun depan,” harap Ketua KONI Kaltim H Rusdiansyah Aras, saat membuka Rakerprov Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kaltim, Sabtu (30/9).
Fokus pada persiapan babak kualifikasi PON memang menjadi agenda utama rakerprov kali ini. Sejalan dengan itu, kegiatan musyawarah ini juga sekaligus dirangkai dengan seleksi provinsi (selekprov) yang dilakukan sehari setelahnya, Minggu (1/10) kemarin.
Dikatakan Ketua Komisi Pelatih PGSI Kaltim Badriansyah, dalam seleksi yang digelar di Gedung Gulat Loa Bakung, akan dipertandingkan sebanyak 18 kelas. Namun, dalam prosesnya hanya ada 16 kelas yang akan diseleksi, karena ada dua pegulat Kaltim yang mendapat hak kelolosan otomatis. Yakni, Aliansyah dan Suparmanto, peraih emas SEA Games Kamboja yang saat ini juga menjadi bagian penggawa Merah Putih untuk Asian Games.
“Di kualifikasi PON nanti kami upayakan semuanya lolos dulu. Mungkin kami bisa maksimalkan enam emas dan yang lainnya di zona perak dan perunggu,” ujar Badri.
Keyakinan ini bukan tanpa alasan. Selain Aliansyah dan Suparmanto, beberapa pegulat yang tetap akan mengikuti seleksi, menjadi bagian skuad Indonesia di SEA Games Kamboja lalu. Akan tetapi, demi menjaga konsistensinya, PGSI Kaltim tetap akan melakukan seleksi dan pemantauan secara berkala untuk melihat kesiapan atlet-atletnya.
“Jadi, setelah kualifikasi PON nanti, akan terus kami pantau dan benahi. Supaya, misalnya mereka yang sudah lolos tak lantas santai, tetap kami pressing untuk mencari yang terbaik,” tegasnya. (rz/upi)