SAMPAH merupakan material tidak terpakai yang tidak diinginkan lagi keberadaannya. Namun dengan pengelolaan yang tepat dapat merubah nilainya dari yang bekas menjadi sesuatu yang lebih berkelas. Sampah rumah tangga jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan permasalahan lingkungan, seperti polusi udara, penyebaran penyakit, dan sebagainya.
Oleh karena itu, penting untuk dilakukannya edukasi terkait pengelolaan sampah yang baik dan benar kepada Masyarakat melalui kegiatan Pengabdian. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang diprakarsai oleh tim dari Politeknik Negeri Samarinda yang terdiri dari Ditha Nizaora, Rizky Sulvika Puspa Rinda, serta Noorma Kurnyawaty, menggandeng mitra dari RT 10 Kelurahan Sungai Siring, Kecamatan Samarinda Utara.
Kegiatan ini dihadiri oleh kelompok ibu-ibu rumah tangga warga RT 10, Kelurahan Sungai Siring. Melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Program IPTEK Masyarakat (PIM), tim pengabdian memberikan transfer ilmu mengenai pengelolaan sampah yang baik dan benar serta memberikan pelatihan pengelolaan sampah rumah tangga anorganik yang berupa kardus bekas menjadi aksesoris interior dengan menggunakan Konsep Reuse.
Reuse sendiri merupakan pemanfaatan kembali suatu barang yang sudah tidak terpakai menjadi produk baru yang lebih bermanfaat sehingga dapat memperpanjang masa penggunaan suatu barang. Pelatihan diawali dengan memberikan contoh pembuatan aksesoris interior dari kardus bekas. Selanjutnya, ibu-ibu warga RT 10 Kelurahan Sungai Siring mengeksplorasi kreativitasnya dengan membuat aksesoris interior sesuai dengan idenya masing-masing.
Selain kardus bekas, aksesoris interior dibuat menggunakan bahan-bahan bekas lainnya, salah satunya adalah kain perca. Barang-barang bekas tersebut pun disulap menjadi berkelas nan cantik oleh ibu-ibu warga RT 10 Kelurahan Sungai Siring. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 30 September 2023 ini berjalan dengan sangat lancar disambut dengan antusias ibu-ibu warga RT 10 Kelurahan Sungai Siring.
“Terimakasih banyak buat Politeknik Negeri Samarinda yang sudah berbaik hati, berbagi ilmunya kepada kami semua, sehingga limbah rumah tangga menjadi (aksesoris) interior yang bagus, mudah-mudahan kedepannya jauh lebih baik di Masyarakat sehingga limbah yang terbuang menjadi bermanfaat” ujar Endang, salah satu peserta pelatihan. “Terima kasih banyak juga udah banyak kasih pelajaran buat kami untuk lebih maju ke depan, menambah omzet keluarga”, tambahnya. (*/adv/beb)