SAMARINDA KOTA. Di tengah konsentrasi untuk meloloskan atlet-atletnya di babak kualifikasi PON XXI, terselip sebuah keprihatinan yang dirasakan KONI Kaltim. Bahwasanya, dalam proses pembinaan olahraga di beberapa KONI kabupaten/kota, tengah terbelit persoalan hukum menyangkut penggunaan anggaran.
Hal ini disampaikan Ketua KONI Kaltim H Rusdiansyah Aras, saat membuka Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kaltim, Sabtu (30/9) lalu. Diakui Rusdi, anggaran operasional maupun pembinaan cabor di dalam KONI bersumber pada pos anggaran pemerintah daerah dengan skema dana hibah. Yang tentu saja, pemanfataannya akan dipertanggungjawabkan.
“Maka dari itu saya imbau kita semua harus hati-hati dalam pelaporannya. Ada 3 poin yang harus dijaga, jangan rekayasa, jangan fiktif dan jangan mark-up,” tegas Rusdi mewanti-wanti. Menurutnya dengan menjaga tiga poin yang ia sebut tadi, maka ia percaya semua bisa berjalan dengan baik. Baik dalam prestasi olahraga serta aman dalan hal administrasi keuangannya.
Sehubungan dengan anggaran KONI di perubahan dan anggaran murni tahun depan yang sudah diteken gubernur, Rusdi mengaku akan sangat selektif dalam pengawasan penggunaannya. Karena, hal itu juga sudah disampaikan Isran Noor, sebelum habis masa jabatannya akhir bulan kemarin, bahwa pemprov sangat berkomitmen untuk menjaga prestasi olahraga Benua Etam yang masih merupakan terbaik di luar Jawa.
“Di hadapan saya dan diulang lagi oleh beliau saat rakerprov lalu, anggaran tak ada masalah asal jangan dikorupsi,” Rusdi menekankan. Meski akan sangat berhati-hati, Rusdi memastikan akan tetap memaksimalkan anggaran tersebut. Jelang PON XXI/2024, KONI menurutnya sudah merencanakan pemusatan latihan selama enam bulan, mulai Maret tahun depan.
“Kami akan tetap maksimalkan, saya membuka peluang untuk mengontrak pelatih dari luar, memberi kesempatan bagi yang ingin melakukan TC di luar negeri, khusus untuk cabor andalan dan pemberian dana prestasi atlet disesuaikan dengan medali yang diperoleh,” tutup Rusdi. (rz/upi)