Isran Noor selama ini tidak pernah menempati rumah jabatan. Barangnya pun di ruang kerja cukup sedikit. Hadi Mulyadi yang menempati rumah jabatannya, justru memiliki berkas yang banyak.
ISRAN Noor dan Hadi Mulyadi telah mengakhiri masa tugasnya sebagai gubernur dan wakil gubernur Kaltim per 30 September lalu. Menteri Dalam Negeri (Kemendagri) Tito Karnavian juga telah melantik Akmal Malik yang juga Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri sebagai Pj Gubernur Kaltim, Senin (2/10) lalu di Jakarta.
Sehari setelah pelantikan itu, media ini mencoba untuk melihat ruang kerja yang akan ditempati Akmal Malik di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gadjah Mada, Samarinda.
Sudah disiapkan seperti semula ruang kerjanya,” ucap salah satu staf office, Nur Jennah, kepada Samarinda Pos. Pasca pelantikan Akmal Malik, tak hanya ruangan kerja yang tampak berbeda. Memasuki gedung kantor Gubernur, juga sudah nampak karangan bunga dari beberapa OPD, pejabat kementerian maupun daerah, serta pihak swasta yang berisi ucapan selama ditujukan ke Akmal Malik.
Pj Gubernur Kaltim sendiri akan menjabat selama satu tahun ke depan sebelum ada gubernur definitif hasil Pilkada 2024.
Nur Jennah, perempuan yang telah 10 tahun lebih bekerja di bagian rumah tangga sejak era Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak hingga Isran Noor ini, bercerita kondisi ruang kerja yang telah kosong. Nantinya, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik akan mengisi ruang kosong tersebut untuk melanjutkan kepemimpinan Isran Noor setahun ke depan. Nur Jennah mengungkapkan bahwa barang-barang di ruang kerja Isran Noor juga telah selesai dikemasi.
“Tidak banyak barang bapak. Satu mobil saja cukup untuk mengangkut,” ungkapnya. Bahkan sejak Kamis (28/9) lalu, barang-barang tersebut telah dibawah ke rumah pribadi Isran di Jalan Adipura, Komplek Karpotek, Sungai Kunjang, Kota Samarinda. Plakat penghargaan atas nama Pemprov Kaltim tidak dibawa, kecuali atas nama pribadi.
“Foto-foto tidak ada. Plakat tidak dibawa, kecuali ada nama Pak Isran Noor-nya. Kalua yang atas nama pemprov ada semua di dalam,” katanya. Tata letak ruangan kerja juga telah dirapikan seperti semula. Ruang kerja yang biasanya menjadi area privasi Isran dikembalikan menjadi area kerja Pj gubernur.
“Ruangannya sama, mungkin dipakai ruang kerjanya. Kalau Pak Isran dulu kan jadi ruang pribadi. Ruang rapat untuk kerja, agar enak menerima tamu,” terangnya. “Kalau (pejabat) sekarang tidak tahu. Belum ada permintaan khusus. Tetapi kita sudah siapkan semua, beliau tinggal masuk,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan terkait rumah jabatan gubernur yang tak jauh dari Gedung Kaca — sebutan lain kantor gubernur. Tampak beberapa persiapan juga sudah dilakukan Nur Jennah bersama rekan kerjanya yang lain. Tidak ada barang khusus di rumah jabatan Gubernur Kaltim, karena selama ini Isran memang tak pernah menempati fasilitas tersebut.
“Tidak ada barang juga. Kan tidak ditinggali bapak. Tetapi tetap kami bersihkan rumah jabatan. Disiapkan,” pungkasnya. Kondisi serupa juga tampak di ruang kerja Wakil Gubernur Kaltim yang sebelumnya diisi Hadi Mulyadi. Staf Biro Biro Umum Pemprov Kaltim, Karjono yang biasanya membersamai Hadi Mulyadi turut mengungkapkan bahwa telah mengemasi beberapa barang.
Ditemui di ruang Adc Wakil Gubernur Kaltim, Karjono bersama staf lain menyampaikan tengah berkemas di ruangan yang pernah ditempati Hadi Mulyadi selama 5 tahun menjabat. Banyak berkas yang ditaruh dalam kardus untuk siap dipindahkan ke rumah pribadi Hadi Mulyadi.
“Barang bapak nanti akan dibawa ke rumah pribadi. di Pondok Surya Indah Jalan PM. Noor, Kota Samarinda. Jadi sama barang yang ada di rumah jabatan juga,” jelasnya. Rumah jabatan Wakil Gubernur di Jalan Milono, Samarinda yang ditempati Hadi Mulyadi sejakj awal 2019 silam, juga disebut tengah dikosongkan pasca masa jabatannya habis.
Banyaknya berkas dan beberapa dokumen penting, dikatakan Karjono bahwa merupakan kebiasaan Hadi yang sering menyimpan di ruang kerjanya. Hadi sangat mendetail terkait pekerjaan, sehingga saat menjadi wakil gubernur tidak heran bahwa banyak berkas yang disimpan untuk arsip. “Beliau kan detail dalam pekerjaan. Beberapa staf disini ada yang sempat mendampingi saat menjadi legislatif (saat menjabat DPRD dan DPR RI), sehingga arsip penting ada di ruang kerja pak Hadi Mulyadi,” terangnya. (mrf/nha)