BALI. Sempurna. Kata yang tepat menggambarkan dua laga away beruntun Borneo FC Samarinda. Enam poin berhasil direbut, setelah sebelumnya mengalahkan Madura United, kali ini giliran Arema FC dipaksa bertekuk lutut. Bermain di Stadion I Wayan Dipta, gol semata wayang Ahmad Nur Hardianto, mengamankan posisi puncak Pesut Etam.
Bertindak sebagai tuan rumah, Arema FC mengambii inisiatif serangan lebih dulu. Baru berjalan dua menit, tim berjuluk Singo Edan ini nyaris mencetak gol. Namun, tembakan Charles Lokolingoy masih mampu ditepis Nadeo Argawinata.
Borneo yang terlihat bermain sabar dengan mambangun serangan dari bawah, perlahan terlihat mulai mengontrol jalannya laga. Beberapa kali pergerakan Stefano Lilipaly mampu menciptakan peluang, namun belum mampu mengoyak gawang Arema yang dikawal Julian Schwarzer.
Di menit ke-28, Borneo harus kehilangan Felipe Cadenazi yang tampak mengalami masalah pada kakinya. Arsitek Borneo Pieter Huistra lantas memasukkan Ahmad Nur Hardianto untuk menggantikan Cadenazi. Di menit akhir babak pertama, Borneo mampu mencetak gol melalui Terens Puhiri, sayang sekali sebelumnya ia telah berada dalam posisi offside. Paruh pertama skor masih 0-0.
Dejavu seperti terulang di babak kedua, Arema kembali menekan begitu peluit dibunyikan. Serentetan agresi yang dipertontonkan Arema mampu membuat kewalahan sang pemuncak klasemen. Namun rapatnya lini belakang Pesut Etam, masih mampu meredam auman singa Malang yang tengah terluka ini.
Borneo akhirnya mampu memecah kebuntuan via Ahmad Nur Hardianto. Sontekannya di menit 71 memanfaatkan sepakan Stefano Lilipaly yang gagal diantisipasi, membuat Borneo unggul 1-0. Setelah itu, kondisi pun berbalik, Borneo kian gencar menekan tuan rumah. Seolah tanpa lelah, anak-anak Samarinda terus memberondong teror di lini belakang Arema.
Lilipaly nyaris menambah keunggulan, jika saja tendangannya tak melenceng tipis di sisi kanan gawang Arema. Menjelang injury time, Arema masih terus berusaha mengejar gol penyama. Tapi upaya itu kandas saat wasit meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan. Borneo pun nyaman di puncak klasemen.
“Ini pertandingan yang keras. Kami ada membuat beberapa kesalahan. Tapi saya senang dengan hasil akhirnya, ini penting bagi kami,” Huistra menyikapi kemenangan ini.
Sementara itu, pencetak gol tunggal di laga Jumat (7/10) malam tadi, Nur Hardianto, bersyukur bisa memberikan kemenangan bagi timnya. “Saya selalu berusaha memberikan yang terbaik, berapa pun menit yang diberikan oleh pelatih,” pungkasnya.
Hasil ini membuat posisi Borneo aman di puncak. Dengan 31 poin yang dikumpulkan, Pesut Etam dipastikan tak bisa digeser oleh tim di bawahnya. Apalagi pekan ke-16 baru akan dimainkan dua minggu lagi. (rz/beb)