SAMARINDA KOTA. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena el nino akan terjadi hingga awal tahun 2024. Indeks el nino-southern oscillation (enso) hingga periode Agustus minggu kedua sebesar +1,423. Artinya, el nino dalam fase moderat.
El nino telah menjadi salah satu dalang di balik kenaikan suhu global yang bahkan melebihi rekor pada el nino 2016 lalu. El nino merupakan fenomena peningkatan suhu lautan yang biasanya terjadi setiap dua hingga tujuh tahun sekali di Samudera Pasifik tengah dan timur. Dampaknya, fenomena ini menyebabkan kenaikan suhu udara di seluruh dunia.
Kepala BMKG Samarinda Riza Arianoor menjelaskan, pihaknya memprediksi fenomena el nino akan terjadi hingga awal 2024. Di Indonesia fenomena ini berdampak pada 63 persen wilayah. Menurut data BMKG, beberapa daerah yang akan terdampak cukup kuat adalah sebagian besar wilayah Sumatera seperti Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Bengkulu, dan Lampung.
Selain itu, seluruh pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara diprediksi memiliki curah hujan paling rendah dan berpotensi mengalami musim kering yang ekstrem.
Curah hujan di wilayah Kalimantan Timur pada Oktober 2023 diprakirakan akan didominasi curah hujan kategori menengah. Hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur diprakirakan mulai mengalami peningkatan curah hujan pada November 2023.
“Pada Desember 2023 umumnya curah hujan diprakirakan semakin meningkat, berada pada kategori menengah-tinggi,” kata Riza, Selasa (10/10). “Untuk Samarinda, Balikpapan dan Kukar hujan akan terjadi pada awal hingga pertengahan November ini,” sambungnya.
Riza menambahkan, analisis dan prediksi enso dan iod pada dasarian iii september 2023, indeks ENSO mencapai +1,68 (el nino moderat). Sedangkan indeks IOD mencapai +1,78 (IOD positif). Awal musim hujan umumnya mundur dari kondisi normal. Durasi musim hujan diprakirakan terjadi selama 7-9 bulan.
“Untuk puncak musim hujan terjadi pada Januari dan April 2024. Sifat hujan selama musim hujan diprakirakan berada dalam kategori Normal sama seperti rata-rata kondisi musim hujan,” tukas Riza.
SUHU MENINGKAT
Sementara itu, temperatur suhu panas di Kaltim pihaknya rata-rata di atas 30 derajat celcius. “Tiga kota di Kaltim rata-rata mencapai suhu di atas 30 derajat celcius,” imbuhnya. Samarinda, 24-32 derajat celcius, Balikpapan 24-31 derajat celcius dan Bontang 24-31 derajat celcius. Tujuh kabupaten lainnya juga mengalami hal sama, di mana suhu panas mencapai lebih dari 30 derajat celcius.
Kutai Barat 23-33 derajat celcius, Paser 23-33 derajat celcius, Berau 23-33 derajat celcius, Kutai Kartanegara 24-32 derajat celcius, Penajam Paser Utara 23-32 derajat celcius. Terakhir Kutai Timur 23-32 derajat celcius. “Saat ini temperatur maksimum di Kota Balikpapan masih berkisar antara 30-33 derajat celcius. Suhu panas memang tengah melanda Indonesia, termasuk Kaltim,” pungkasnya. (kis/mrf/nha)