SENGKOTEK. Kecelakaan maut Kembali terjadi di Kota Samarinda. Dalam dua hari berturut-turut, dua nyawa melayang di jalanan. Setelah sebelumnya menimpa seorang mahasiswi Universitas Mulawarman (Unmul) di jalan poros Samarinda-Bontang, kali ini terjadi di Loa Janan Ilir.
Ya, dua motor yang datang dari arah berlawanan terlibat adu banteng di Jalan Cipto Mangunkusumo, Sengkotek, pada Minggu malam (15/10) lalu. Peristiwa tabrakan yang terjadi pukul 23.30 Wita itu, menewaskan satu orang. Sementara tiga orang lainnya mengalami luka-luka dan patah tulang.
Berdasarkan penyelidikan dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan Unit Lakalantas Satlantas Polresta Samarinda, kecelakaan itu melibatkan dua motor, yakni Honda Scoopy warna putih dengan nopol KT 4772 VJ. Motor itu dikendarai Efendi (29) yang berboncengan dengan Reginal (27).
Sementara lawannya yakni motor Honda Scoopy warna hitam dengan nopol KT 4867 II yang dikendarai Erika Damayanti (18). Erika berboncengan dengan Zahratul Aini (22). Dari keempat korban kecelakaan itu ,Erika yang meninggal dunia, karena mengalami luka yang paling parah.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli melalui Kasat Lantas Kompol Creato Sonitehe Gulo menjelaskan, kedua motor datang dari arah berlawanan. Motor KT 4772 VJ dari arah Loa Janan menuju Harapan Baru, sedangkan motor KT 4867 II dari arah sebaliknya.
“Kemudian sesampainya di TKP, motor KT 4772 VJ oleng ke kanan. Dan pada saat bersamaan datang motor KT 4867 II dari arah berlawanan sehingga tabrakan tidak bisa dihindarkan,” terang Gulo. Benturan keras membuat motor yang terlibat kecelakaan ringsek, sementara keempat korbannya terlempar dan tergeletak di tengah serta pinggir jalan.
“Unit Lakalantas begitu menerima laporan langsung bergerak ke TKP dan mengecek kondisi seluruh korban di RSUD IA Moeis. Dan untuk saat ini penyelidikan masih dilakukan,” pungkasnya. Kurang dari tujuh hari, setidaknya terjadi tiga kecelakaan maut di Kota Tepian. Kecelakaan sebelumnya juga terjadi di Jalan Untung Suropati, Sungai Kunjang. (oke/nha)