SAMARINDA. Dinas Pariwisata Kalimantan Timur membuka ruang aspirasi bagi seluruh pelaku ekonomi kreatif di Benua Etam. Menurutnya, ruang aspirasi ini sangat penting untuk membangun kedekatan emosional dengan para pelaku ekraf.
Kepala Dispar Kaltim, Ahmad Herwansyah, melalui Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dispar Kaltim Awang Khalik menjelaskan, ada sebanyak 17 subsektor ekonomi kreatif seperti kriya, seni pertunjukan, musik, aplikasi, kuliner, fesyen, dan lain-lain. Ini menjadi wewenang Dispar untuk terus mengembangkan belasan subsektor tersebut.
“Silakan berkonsultasi dan datang ke Kantor Dispar Kaltim. Kami sangat terbuka. Mereka bisa menyampaikan kesulitan yang dihadapi, usulan program, dan sebagainya,” imbuhnya Menurut Awang, dari hasil diskusi antara pelaku ekraf dan Dispar Kaltim, nantinya akan terbentuk strategi maupun program, untuk peningkatan potensi mereka di subsektor masing-masing.
“Setelah tau permasalahannya apa, nanti kita bisa memberikan solusi dan fasilitasi kepada mereka, supaya pelaku ekraf ini bisa konsisten terus ke depannya,” ungkapnya. Awang mengatakan, ruang aspirasi ini bisa diatur secara berkala. Paling tidak, pelaku ekraf mempunyai keinginan untuk melakukan konsultasi, hingga diskusi terkait hal-hal teknis dari 17 subsektor yang ada.
“Mungkin bisa tiga bulan sekali, ataupun lebih rutin lagi. Yang terpenting adalah konsistennya. Jadi, secara berkala ada perbaikan bagi masing-masing subsektor,” ucap Awang pada Kamis (19/10/2023). Selain itu, Dispar Kaltim terus berdedikasi dalam mengembangkan potensi ekonomi kreatif di Benua Etam, khususnya bagi pelaku ekraf. Mulai dari pendampingan, workshop, pembinaan, dan lain-lain.
“Terdekat ada festival IKN di Jogja, bulan November ini. Kita akan mendampingi pelaku ekraf ke sana, dari berbagai macam subsektor meliputi kriya, kuliner, musik, dan sebagainya,” tutup Awang. (adv/mrf/beb)
