SAMARINDA UTARA. Sepekan sudah tidak terdengar dan terjadi kebakaran lahan di Kota Samarinda. Namun bukan berarti ancaman ini harus diabaikan. Ancaman kebakaran lahan bisa terjadi kapan dan di mana saja. Buktinya, di tengah terik matahari, terjadi kebakaran lahan di waktu yang hampir bersamaan di wilayah Samarinda Utara, Rabu (25/10) kemarin.
Kebakaran pertama, dilaporkan warga sekitar pukul 12.45 Wita. Api dengan cepat merambat di antara rerumputan kering yang ada di pinggir Jalan Air Terjun, Gang Barokah, RT 13, Kelurahan Sempaja Utara, Samarinda Utara. Api yang membesar membuat warga khawatir lantaran mendekati permukiman mereka.
Belum diketahui penyebab kebakaran lahan di lokasi tersebut. Namun, dari luasan tercatat 1 hektare lahan yang terbakar.
“Pasti ada orang yang membakar karena ini lahan kosong. Saat saya cari tidak ketemu orang yang membakar itu,” ucap Rudianto (30), warga sekitar. Menerima informasi, tim dari Posko 2, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Samarinda, BPBD, beserta relawan mendatangi lokasi terbakar. Petugas kemudian melakukan penyemprotan melalui mobil pemadam.
“Selain dibantu mobil tanki, proses pemadaman juga dilakukan dengan cara manual. Menggelar selang. Dan ada pula dengan cara memukul-mukul rerumputan yang terbakar hingga padam,” kata Koordinator Wilayah Posko 2, Barkani. Luasnya lahan terbakar membuat proses pemadaman memakan waktu cukup lama. Setelah lelah berjibaku, api berhasil dipadamkan sekitar pukul pukul 14.30 Wita.
Namun, belum sempat beristirahat untuk mengembalikan tenaga, petugas kembali dikejutkan dengan informasi kebakaran lahan yang terjadi di Jalan Pampang Muara, Tanah Merah, sekitar pukul 14.40 Wita. Mendengar informasi ini petugas bergegas menuju lokasi.
“Sebelumnya kami mengisi air di unit tanki. Setelah itu menuju lokasi kebakaran lahan yang kedua,” kata Nusa Indah, anggota BPBD Kota Samarinda. Di lokasi kedua ini, api merambat di rerumputan kering. Hembusan arah angin membuat api mendekati permukiman warga yang berjarak hanya 50 meter saja. Melihat kondisi ini, petugas melakukan pemblokiran arah api. Upaya ini berhasil.
“Kalau diperkirakan luas lahan yang terbakar ini mencapai 500 meter per segi. Alhamdulillah rumah warga tidak terkena api,” ungkap Nusa. Nusa mengimbau, agar warga senantiasa waspada terhadap bahaya kebakaran lahan. Meskipun dalam beberapa hari terjadi hujan lokal, namun itu tidak menjamin kebakaran lahan akan hilang.
“Mudah-mudahan warga bisa memahami tentang bahaya kebakaran lahan. Saya minta kepada para ketua RT untuk selalu mengawasi warganya,” pinta Nusa. (kis/nha)