SAMARINDA. Yayasan Mitra Hijau (YMH) adalah salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berkomitmen untuk mempromosikan perubahan iklim dan strategi pembangunan rendah karbon, yang dikenal sebagai Low Emissions Development Strategy. Sejak didirikan pada 2013, YMH telah menjalin kemitraan dengan berbagai lembaga internasional, pemerintah dan perusahaan multinasional dalam upaya menerapkan serta menjalankan program-program yang mendukung visi mereka.
Di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), YMH telah menjadi bagian integral dalam konsorsium program IKI JET, bersama dengan mitra sejawat seperti GIZ, ILO, ITUC, ICSD, dan Wuppertal Institute, dengan tujuan menjalankan Just Energy Transition (JET) atau Transisi Energi Berkeadilan.
Direktur Program YMH, Andi Samyanugraha, menjelaskan bahwa fokus utama YMH dalam konsorsium ini adalah memberikan pendampingan kepada masyarakat. Mereka berupaya memastikan bahwa ketika pemerintah dan semua pemangku kepentingan memulai transisi energi, masyarakat sudah siap dengan pengetahuan dan kesiapan yang lebih baik.
Andi Samyanugraha menyoroti peran yang sangat penting yang dimainkan oleh media dalam menyebarkan isu-isu yang terkait dengan transisi energi, perubahan iklim, dan energi bersih kepada masyarakat. Ia menyatakan bahwa melalui informasi yang disampaikan oleh media, masyarakat dapat dengan baik memahami isu-isu tersebut.
Ketua Dewan Pembina YMH, Dicky Edwin Hendarto menambahkan bahwa transisi energi berkeadilan adalah salah satu isu utama di abad ke-21. Upaya untuk mengurangi dampak perubahan iklim, meningkatkan akses ke energi bersih dan menciptakan masyarakat yang lebih berkelanjutan adalah tantangan global yang membutuhkan perhatian kuat dari media untuk disampaikan kepada masyarakat.
Selama Forum Group Discussion (FGD) tentang Stakeholders Engagement yang diselenggarakan pada 19-20 September 2023, terungkap bahwa masyarakat memiliki tingkat kesadaran yang rendah terkait perubahan iklim. Terutama dalam hal penghematan energi (energy saving) dan transisi energi.
“Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pemahaman wartawan tentang isu-isu ini. Oleh karena itu, pelatihan dan edukasi bagi wartawan menjadi langkah penting yang diambil oleh YMH,” ulasnya. YMH melakukan sosialisasi dan edukasi kepada awak media di Kaltim untuk memastikan bahwa wartawan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang perubahan iklim dan transisi energi.
Kegiatan itu dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Ketua AJI Kota Samarinda, Nofiyatul Chalimah, jurnalis media online, pers mahasiswa dan akademisi perguruan tinggi yang semuanya berperan dalam menjembatani informasi yang lebih baik kepada masyarakat. (adv/KRV/pt/ama/rin)