SAMARINDA KOTA. Gawe bareng Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) dan Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (Pabsi) Samarinda, Open Tournament Piala Wali Kota, resmi dibuka, Senin (30/10) kemarin. Ajang khusus kategori remaja ini sengaja dihelat sebagai tolok ukur hasil pembinaan yang selama ini dilakukan.
Sebanyak 71 lifter dari delapan daerah ambil bagian dalam kejuaraan yang digelar di Aula Herlan Agus Salim Graha Pemuda Samarinda itu. Dengan melombakan masing-masing 5 kelas di nomor putra dan putri. Sejumlah daerah yang mengirimkan atletnya ada dari beberapa kabupaten/kota di Kaltim. Serta perwakilan dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Mewakili Wali Kota Samarinda, Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga (Kabid PPO) Disporapar, Supriyatmono, membuka resmi ajang yang akan berlangsung sampai Rabu (1/10) besok. Dalam sambutannya, Pri – sapaan akrab Supriyatmono – menyebut kejuaraan ini sebagai parameter keberhasilan pembinaan di daerah masing-masing.
“Mengapa kategori remaja, tujuannya agar pembinaan yang berkelanjutan itu terus berjalan,” jelasnya. Sementara itu, ketua panitia turnamen yang juga Ketua PABSI Samarinda, Hendro Atmojo mengatakan kejuaraan ini sebenarnya telah mulai berjalan sejak Minggu (29/10) lalu. Ia pun berharap turnamen bisa berlangsung lancar dan sukses sampai hari terakhir.
“Di hari pertama itu, satu lifter binaan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Daerah (PPLPD) Samarinda juga sudah menyumbang 1 emas,” ucap Hendro. Dijelaskan Hendro, turnamen berhadiah total Rp 50 juta ini menerapkan sistem medali per angkatan. Di mana, untuk masing-masing jenis angkatan, snatch, clean and jerk dan total angkatan, disiapkan uang pembinaan bagi lifter dengan angkatan terbaik.
“Karena dengan begitu, para atlet akan berusaha maksimal memberikan yang terbaik, sehingga kejuaraan menjadi lebih kompetitif,” pungkasnya. Ditujukan untuk atlet-atlet remaja, secara umum kejuaraan ini juga berusaha mengakomodir kepentingan prestasi olahraga Kaltim.
Sebagaimana harapan yang pernah disampaikan oleh pemprov Kaltim melalui Dispora dalam beberapa kesempatan, tentang pentingnya pembinaan usia dini, agar regenerasi atlet terus berkesinambungan. Semangat ini pulalah yang mendasari alasan digelarnya kompetisi di tingkat remaja. “Supaya nanti di PON berikut-berikutnya, kita masih punya lifter-lifter muda yang sudah teruji,” imbuh Hendro memungkasi. (adv/rz/upi)