KEPALA Perwakilan BKKBN Kaltim Sunarto mengatakan pengasuhan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dapat menentukan kesehatan bagi bayi dan balita di masa yang akan datang. Karena disaat itulah banyak hal yang harus diperhatikan dalam pemenuhan gizi.
“Gebyar Pengasuhan 1.000 HPK dalam rangka Gerakan Ayo ke BKB/Posyandu adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu hamil dan keluarga baduta mengenai Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan,” katanya saat acara Gebyar Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan dalam rangka Gerakan Ayo ke BKB/Posyandu yang berlangsung di Masjid Islamic Centre Samarinda, Minggu (5/11).
Disebutkan bahwa kegiatan ini difokuskan di Kota Samarinda dikarenakan masih diperlukan dukungan terhadap percepatan penurunan stunting di Kota Samarinda dengan jumlah keluarga beresiko stunting 28.070 menurut hasil pendataan keluarga tahun 2022 tertinggi di Provinsi Kalimantan Timur.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi menyampaikan bahwa Indonesia saat ini dihadapi pada situasi dimana hampir sepertiga bayi yang lahir diproyeksi mengalami stunting. Saat ini, isu stunting yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis mendapat perhatian serius sehingga menjadi prioritas nasional, temasuk di Samarinda.
“Pemberdayaan keluarga terhadap pengasuhan yang benar dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan keluarga terhadap sadar gizi dengan menerapkan prinsip gizi seimbang dan memberikan stimulasi yang tepat agar tumbuh kembang anak optimal, salah satunya dilaksanakan melalui kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB),” paparnya.
Ia pun menghimbau kepada masyarakat yang mempunyai anak usia 0-5 tahun agar rutin ke posyandu agar dapat diketahui tumbuh kembang anak dengan baik sehingga dapat menekan angka stunting. (adv/nch/beb)