SAMARINDA. Kota Samarinda menjadi daerah dengan jumlah penduduk terbanyak di Kaltim, dengan total 856 ribu jiwa. Jumlah tersebut sekitar 21,5 persen dari total penduduk Bumi Etam yang mencapai 3,97 juta jiwa. Sedangkan daerah dengan penduduk terkecil adalah Kabupaten Mahakam Ulu dengan jumlah 37 ribu jiwa.
Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim per semester I tahun 2023, total jumlah penduduk 3,97 juta jiwa, terdiri dari laki-laki 2 juta jiwa dan perempuan 1,9 juta jiwa.
Kepala DKP3A Kaltim Noryani Sorayalita mengatakan, pertumbuhan penduduk di Kota Samarinda cukup tinggi, yaitu sekitar 2,2 persen per tahun. Pertumbuhan penduduk yang tinggi ini disebabkan beberapa faktor.
Diantaranya, urbanisasi atau perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan. Faktor berikutnya, angka kelahiran cukup tinggi, yaitu sekitar 16,8 kelahiran per 1.000 penduduk, sedangkan angka kematian terbilang rendah, yakni sekitar 6,3 kematian per 1.000 penduduk.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi di Kota Samarinda ini, tentu memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah meningkatnya potensi ekonomi dan sumber daya manusia. Namun, dampak negatifnya adalah meningkatnya kebutuhan akan berbagai fasilitas dan layanan publik, seperti pendidikan, kesehatan, dan perumahan.
“Pemerintah daerah perlu menyiapkan berbagai kebijakan untuk mengantisipasi dampak negatif dari pertumbuhan penduduk yang tinggi,” kata Noryani.
Noryani menambahkan, Pemerintah Provinsi Kaltim dan Pemerintah Kota Samarinda terus berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, termasuk di bidang kependudukan.
Upaya tersebut dilakukan dengan berbagai program, seperti peningkatan kualitas pelayanan dukcapil,
penyediaan data kependudukan yang akurat dan tepat, termasuk peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya data kependudukan. (adv/dkp3akaltim/ama)