SAMARINDA KOTA. Ketersediaan pangan di sejumlah daerah kembali menjadi perhatian pemerintah. Hal ini juga menjadi pembahasan serius oleh Pemkot Samarinda, guna menjamin kebutuhan masyarakat. Menghadapi tantangan kemarau sebelumnya yang sempat melanda seluruh daerah di Tanah Air, Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi, meyakini bahwa persediaan beras masih berada dalam kondisi yang memadai.
Hal ini ia pastikan setelah melakukan peninjauan ke beberapa pasar, bulog dan distributor. Ia mencatat stok beras sebanyak 170 ton dari Bulog dan persediaan dari distributor swasta masih tersedia dalam jumlah yang mencukupi.
“Kita dapat bersyukur karena dalam putaran tiga bulan ini, stok beras di Samarinda tetap terjaga dengan baik,” ungkapnya. Selain menjamin ketersediaan beras, Rusmadi juga menegaskan bahwa persediaan komoditas pangan lainnya, seperti gula, ikan, dan sayuran, juga masih tergolong aman. Meski demikian, ia tidak menutup mata terhadap kenyataan bahwa harga daging lokal mengalami kenaikan.
Saat ini, harga daging lokal mencapai Rp 170 ribu per kilogram (kg), sementara daging impor memiliki kisaran harga antara Rp 85 ribu hingga Rp 110 ribu per kg. Dalam upaya menjaga stabilitas harga dan persediaan pangan di Kota Samarinda, orang nomor dua di Samarinda ini menegaskan komitmen Pemkot Samarinda untuk terus mengembangkan strategi yang efektif.
Langkah-langkah tersebut mencakup pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) dan pendistribusian Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) setiap bulan. Tujuan utamanya adalah untuk menekan angka inflasi dan memastikan agar harga pangan tetap terkendali di tingkat yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Memang ada laporan sempat terjadi kenaikan harga pada beras dan gula, tapi stoknya tetap terjaga. Untuk daging, masyarakat bisa mempertimbangkan opsi untuk memilih daging impor,” pungkas Rusmadi. (adv/hun/beb)